TRIBUNHEALTH.COM - Mengisap jempol adalah kebiasaan yang sangat umum pada bayi dan anak kecil.
Kebiasaan ini biasanya berfungsi sebagai sumber kenyamanan dan rasa aman.
Namun, jika berlangsung terlalu lama, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada perkembangan gigi dan mulut anak.
Mengapa Anak Mengisap Jempol?

Baca juga: 10 Manfaat Labu Siam untuk MPASI Bayi, Nutrisi Lengkap untuk Tumbuh Kembang Optimal
Menurut para ahli, ada beberapa alasan utama mengapa anak-anak suka mengisap jempolnya:
- Mekanisme Mengatasi Masalah (Coping Mechanism)
Bayi secara alami memiliki refleks mengisap yang membantu mereka merasa tenang saat menghadapi situasi yang tidak nyaman.
- Mengurangi Stres dan Kecemasan
Mengisap jempol memberikan rasa nyaman dan membantu anak menghadapi kecemasan atau stres.
- Memberikan Rasa Nyaman
Kadang anak mengisap jempol hanya karena merasa nyaman, terutama saat ingin tidur atau saat terbangun di malam hari.
Baca juga: 5 Aktivitas Montessori untuk Mengenalkan Warna pada Anak, Dukung Perkembangan Kognitif Si Kecil
Kebanyakan anak biasanya berhenti mengisap jempol secara alami antara usia 2 hingga 4 tahun. Namun, beberapa anak membutuhkan waktu lebih lama, bahkan hingga usia 5 tahun atau lebih.
Dampak Buruk Mengisap Jempol yang Berkepanjangan
Jika kebiasaan ini berlanjut setelah usia 4 atau 5 tahun, dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti:
- Gigi atas dan bawah tidak bertemu dengan benar (maloklusi)
- Memerlukan perawatan kawat gigi di masa depan
- Gangguan bicara, seperti cadel
- Perubahan pada struktur mulut dan rahang
Karena itu, penting untuk membantu anak mengatasi kebiasaan ini sebelum menimbulkan masalah yang lebih serius.
Cara Menghentikan Kebiasaan Mengisap Jempol dengan Lembut

Baca juga: 6 Aktivitas Seru untuk Mengajarkan Anak Mengenal Angka dan Berhitung
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak berhenti mengisap jempol:
1. Hindari Metode Kasar
Jangan menggunakan produk atau cara yang membuat anak tidak nyaman seperti salep pahit atau sarung tangan, karena dapat menyebabkan trauma.
2. Cari Tahu Penyebabnya
Perhatikan kapan dan mengapa anak mengisap jempol. Apakah karena stres, bosan, atau mencari perhatian? Menangani penyebab utamanya adalah hal yang sangat penting.
3. Berikan Pengingat Lembut
Jika anak mengisap jempol tanpa sadar, beri pengingat dengan lembut agar ia sadar dan bisa mengendalikan kebiasaan tersebut.
Baca juga: Stimulasi Bayi Agar Bisa Duduk Tanpa Bantuan, Lakukan 5 Cara Ini Moms
4. Sediakan Alternatif Hiburan
Berikan mainan atau benda yang bisa membuat tangan anak sibuk, seperti boneka jari atau bola karet.
5. Gunakan Penguatan Positif
Beri pujian atau hadiah kecil ketika anak berhasil mengurangi kebiasaan mengisap jempol. Jangan menghukum jika anak gagal sesekali.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Doritoki SNI Ready✅Karpet Playmate Lipat Anak/Karpet anak/karpet main anak/karpet lantai bayi/Playmate di sini
Spesifikasi:
Nama: Playmat Lipat Bayi
Bahan: XPE Kepadatan Tinggi
Ukuran: 180*200*1cm / 90*200*1cm
Fitur:
1. Tikar perayap lipat yang menebal ini tangguh, tidak cacat, tidak licin, tidak mudah pecah, sangat tahan lama.
2. Menebal bagian dalam, secara efektif menghalangi tanah dingin/kelembaban/panas, cocok untuk semua musim. Lembut dan keras sedang, memberi anak perlindungan yang lebih ilmiah dan penuh.
3. Desain lipat, buka atau simpan dengan cepat. Bisa diletakkan di bawah meja, sofa, bagasi, tidak memakan tempat.+
4. Desain bermuka dua dengan warna dan pola yang berbeda mengejutkan Anda dan membuat bayi lebih segar untuk membangkitkan rasa ingin tahunya.
5. Tahan air dan tahan kotoran, cukup lap dengan tisu basah untuk membersihkan, cepat dan mudah dibersihkan.
6. Pola kartun, untuk menarik perhatian bayi, sejak kecil untuk menumbuhkan minat estetika.
Dapatkan Doritoki SNI Ready✅Karpet Playmate Lipat Anak/Karpet anak/karpet main anak/karpet lantai bayi/Playmate di sini