TRIBUNHEALTH.COM - Hati merupakan organ yang berfungsi untuk memproses lemak menjadi energi.
Maka dari itu, keberadaan lemak pada hati merupakan hal yang normal selama jumlahnya sedikit.
Kadar lemak pada hati yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perlemakan hati.
Perlemakan hati merupakan suatu kondisi ketika lemak terakumulasi secara berlebihan di dalam hati.
Penyebab perlemakan hati dapat dipengaruhi beberapa faktor, seperti tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.
Baca juga: 8 Makanan Detoksifikasi untuk Mengatasi Permasalahan Hati Berlemak
Penderita penyakit hati berlemak harus menjaga makanan yang mereka konsumsi.
Karena makanan yang dikonsumsi dapat memperparah kondisi penyakit hati berlemak tersebut.
Makanan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Penyakit Hati Berlemak
Makanan tertentu dapat memperburuk penumpukan lemak, membebani hati, dan mempercepat peradangan.
Berikut beberapa makanan yang baiknya dihindari oleh penderita penyakit hati berlemak.
1. Makanan yang mengandung tinggi gula

Makanan seperti permen, kue kering, dan sereal manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan resistensi insulin, penyebab utama penyakit hati berlemak.
Hati mengubah kelebihan gula menjadi lemak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD).
Alih-alih mengonsumsi permen dan makanan manis lainnya, pilihlah buah segar secukupnya.
Buah-buahan segar mengandung serat dan gula alami yang tidak memengaruhi kesehatan hati.
Berikut ini suplemen SENDIFIT untuk mengatasi permasalah asam urat, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Resep Air Detoks untuk Membakar Lemak Perut, Bantu Buang Racun dan Tingkatkan Metabolisme
2. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng seperti kentang goreng, ayam goreng, dan keripik, mengandung banyak lemak tidak sehat.
Lemak trans dan lemak jenuh ini tidak hanya meningkatkan simpanan lemak di hati, tapi juga berkontribusi terhadap peradangan.
Jika dikonsumsi berlebihan, dapat meningkatkan kadar kolesterol, yang memengaruhi kesehatan jantung.
Cobalah untuk memanggang, membakar, atau menggoreng makanan tersebut.
3. Makanan tinggi garam

Sejumput garam memang tidak masalah, tapi kebanyakan orang mengonsumsi jauh lebih banyak daripada jumlah yang disarankan.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan retensi air, peningkatkan tekanan darah, dan stres pada hati.
Makanan olahan dan kemasan biasanya menjadi penyebab utamanya, karena mengandung tinggi garam.
Memasak di rumah dan membumbui dengan herba, air perasan lemon, atau rempah-rempah, dapat membantu melindungi hati Anda.
Baca juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Dapat Menyebabkan Hipertensi
4. Tepung terigu olahan

Roti putih, pasta, penekuk, dan kue kering, adalah makanan pokok dalam banyak diet, tapi semuanya terbuat dari tepung olahan.
Tepung olahan ini sangat mirip dengan gula, yang dicerna cepat oleh tubuh.
Konsumsi makanan jenis ini dapat meningkatkan gula darah, yang berkontribusi pada penumpukan lemak di hati.
Pilihlah biji-bijian utuh seperti oat, beras merah, quinoa, roti gandum utuh, dan biji-bijian utuh yang dicerna lebih lambat dan jauh lebih baik untuk hati.
5. Daging merah

Daging merah, terutama potongan daging berlemak seperti iga, burger, dan sosis, tinggi lemak jenuh yang memicu penumpukan lemak di hati.
Penelitian menunjukkan, konsumsi daging merah yang tinggi berkaitan dengan peningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Jika Anda pecinta daging, cobalah mengganti daging merah dengan protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau pilihan nabati seperti kacang-kacangan, lentil, atau tahu.
Kesehatan hati dan jantung akan tetap terjaga dengan mengonsumsi makanan tersebut.
Baca juga: 9 Daftar Makanan dan Minuman yang Bantu Mengatasi Rasa Lesu di Siang Hari
6. Alkohol

Baik Anda menderita penyakit hati berlemak alkoholik maupun non-alkohol, konsumsi alkohol hanya akan memperburuk keadaan.
Bahkan minum alkohol dalam jumlah sedang pun dapat mengiritasi hati dan mempercepat kerusakan hati.
Hindari alkohol sepenuhnya untuk mengurangi risiko penyakit hati.
Sebagai gantinya, cobalah alternatif non-alkohol seperti air soda dengan jeruk nipis, kombucha, atau mocktail yang dibuat dengan herba dan bahan-bahan pemanis.
7. Minuman manis

Minuman manis seperti soda, jus buah manis, minuman energi, dan bahkan sirup perasa adalah beberapa minuman berbahaya untuk hati.
Minuman-minuman ini mengandung gula cair yang diserap dengan cepat, sehingga memicu lonjakan insulin dan penumpukan lemak di hati.
Air putih, infused water dengan mentimun atau mint, dan teh herbal tanpa pemanis adalah alternatif yang baik.
Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan
8. Biji-bijian olahan

Hindari biji-bijian olahan seperti nasi putih, roti putih, dan pasta.
Seperti minuman manis, biji-bijian ini cepat terurai menjadi glukosa dan disimpan sebagai lemak di hati.
Pilihlah biji-bijian utuh seperti beras merah, jelai, oat, dan pasta gandum utuh untuk mendukung proses pencernaan yang lebih lambat dan lebih sehat, untuk mengurangi penumpukan lemak serta menjaga kadar gula darah untuk kesehatan hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Tanda Metabolisme Tubuh Melambat, Termasuk Mudah Lelah dan Sering Alami Gangguan Pencernaan
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin IPI D3 1000 IU isi 75 Tablet (Isi 6 Botol)
Kegunaan :
Memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu seperti lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, risiko tinggi/penderita penyakit infeksi atau penderita penyakit autoimun.
IPI Vitamin C
Kegunaan:
Vitamin C yang berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Vitamin C berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Berikut ini IPI vitamin C yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.