TRIBUNHEALTH.COM - Dalam pengobatan gangguan ereksi, pengobatan harus dilakukan secara rutin.
Pengobatan ini bisa dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun.
Seminggu setelah meminum obat, efek pengobatan ini biasanya sudah mulai terasa tetapi obat harus tetap dikonsumsi selama masa pengobatan berlangsung karena efek kesembuhan belum permanen.
Cara kerja dari obat tersebut adalah melakukan blok kepada sebuah enzim, ketika enzim tersebut bekerja akan membuat pembuluh darah menyempit.
Maka dari itu dilakukan blok agar pembuluh darah melebar sehingga darah dengan mudah masuk ke dalam penis.
Baca juga: Apa Penyebab Anak Kurang Percaya Diri, Bu Sukma?

Membahas perihal gangguan ereksi, ada petanyaan yang diajukan kepada Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga.
dr. Binsar Martin Sinaga merupakan dokter kelahiran Surabaya, 4 Maret 1971.
Hingga saat ini, dr. Binsar Martin Sinaga berpraktek di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Pertanyaan:
Dokter, Apakah setelah pengobatan gangguan ereksi selama 1 hingga 2 tahun, pasien harus tetap mengonsumsi obat?
Diki, Malang.
Jawaban Medical Sexolog:
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. yang merupakan Medical Sexologist menjelaskan:
Setelah pengobatan 1 hingga 2 tahun tersebut, pasien tidak boleh stop mengonsusmsi obat.
Pasien tidak boleh stop total dalam mengonsumsi obat hanya saja dosisnya dikurangi.
Konsumsi obat tidak harus serutin biasanya, misalkan 3 kali dalam seminggu sudah cukup.
Baca juga: Hematnya Dapet, Serunya Dapet: Belanja Setiap Hari Double Untung bersama ShopeeVIP

Profil Dokter
dr. Binsar Martin Sinaga menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
dr. Binsar Martin Sinaga ini juga melanjutkan pendidikan Intensive Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Dokter, Sebenarnya Apakah yang Dimaksud dengan Penyakit Asma?