TRIBUNHEALTH.COM - Bayi merupakan masa kehidupan yang perlu perhatian ekstra dari kedua orang tua.
Misalnya, bayi masih sering menangis saat tengah malam.
Mungkin ada orang tua yang masih bertanya-tanya, kenapa bayi sering terbangun dan menangis saat malam hari?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Psikolog Klinis Klinik Utama Kasih Ibu Sehati (KUKIS), Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt ketika menjadi narasumber Momspiration.
Berikut ini jawaban Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt dalam kutipan langsung:
Baca juga: 9 Tanda Diabetes pada Wanita yang Tak Boleh Diabaikan, Termasuk Sering Gatal di Area Genital

“Jadi, gini, tadi saya sempat mengatakan kalau misalnya anak itu, bayi itu menangis pada saat ini karena dia juga baru mengenal dunia, Mbak.
Jadi, proses untuk adaptasi dan mengenal dunia, bayi bisanya apa?
Ketika mengeluarkan apa yang dirasa kurang nyaman, bersuara belum bisa, yang bisa dilakukan adalah menangis.
Itu sebagai kode untuk orang-orang di sekitarnya, "aku merasa tidak aman, aku butuh sesuatu yang membuat aku merasa safe, aku merasa lebih nyaman dan tenang," misalnya kayak gitu.
Jadi, bayi itu menangis, refleksinya itu karena untuk mendapatkan perlindungan dari lingkungan sekitarnya atau ada sesuatu yang tidak nyaman.
Misalnya, oh ternyata popoknya sudah penuh, oh ternyata pup, atau ternyata dia butuh ASI dan lain sebagainya.
Nah, kode yang disampaikan oleh bayi melalui tangisannya gitu.”
Simak penjelasan lengkap Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt dalam Momspiration "Pandangan Psikolog Terkait Baby Blues pada Ibu Baru" lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)