TRIBUNHEALTH.COM - Kurang tidur telah lama diketahui dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang.
Namun, kelebihan atau terlalu banyak tidur ternyata juga menyimpan risiko tersendiri.
Studi terbaru mengungkapkan bahwa individu yang tidur lebih dari sembilan jam per malam secara teratur memiliki risiko kematian 34 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam sesuai anjuran, dilasir kanal kesehatan NDTV.
Temuan ini konsisten dengan studi tahun 2018 yang menggabungkan hasil dari 74 studi lain yang mencakup rentang waktu satu hingga 30 tahun.
Penelitian tersebut juga menemukan peningkatan risiko kematian sebesar 14% di antara orang-orang yang tidur lebih dari sembilan jam.
Sementara penelitian lainnya menyebut, kelebihan tidur berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi, nyeri kronis, penambahan berat badan, dan gangguan metabolisme.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini dampak buruk yang mungkin terjadi saat seseorang kebanyakan tidur.
1. Risiko depresi

Tidur berlebihan bisa menjadi gejala sekaligus penyebab depresi.
Orang yang tidur lebih lama dari rentang normal sering melaporkan tingkat energi yang rendah, motivasi yang menurun, serta perasaan sedih atau tidak berharga.
Pola tidur tidak teratur akibat tidur berlebihan dapat mengganggu ritme sirkadian dan keseimbangan hormon, sehingga memperparah gejala depresi seiring waktu.
Baca juga: Apakah Pernikahan Dini Berkontribusi pada Peningkatan Risiko Gangguan Cemas dan Depresi Pak Adib?
2. Mengganggu fungsi otak
Tidur berlebihan juga bisa mengurangi ketajaman mental dan memperlambat kinerja kognitif.
Orang yang tidur berlebihan sering melaporkan masalah memori, konsentrasi yang buruk, dan kesulitan dalam mengambil keputusan.
Seiring waktu, efek-efek ini dapat mengganggu produktivitas, pembelajaran, dan kejernihan mental secara keseluruhan.
3. Kenaikan berat badan serta obesitas

Tidur terlalu banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Tidur berlebihan dapat menyebabkan gaya hidup yang kurang gerak, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk.
Selain itu, durasi tidur yang panjang dapat mengganggu metabolisme dan hormon pengatur rasa lapar seperti leptin dan ghrelin, sehingga berat badan lebih mudah naik tanpa disengaja.
Baca juga: 4 Alasan Wanita yang Obesitas Lebih Rentan Terkena Kanker Ovarium
4. Tingkatkan risiko penyakit jantung
Tidur berlebihan telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena masalah kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Studi menunjukkan bahwa tidur lebih dari sembilan jam secara teratur dapat menyebabkan perubahan tekanan darah dan variabilitas detak jantung, yang keduanya merupakan faktor penting bagi kesehatan jantung.
5. Risiko demensia

Penelitian yang sedang berkembang menunjukkan adanya potensi hubungan antara tidur yang lama dan penurunan kognitif pada lansia.
Durasi tidur yang lebih lama telah dikaitkan dengan perubahan struktural otak dan peningkatan risiko kondisi neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Alzheimer.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ini sepenuhnya.
Baca juga: 7 Alasan Ahli Gizi Menyarankan untuk Makan Banyak Semangka di Musim Panas
Pentingnya keseimbangan
Meskipun tidur penting untuk kesehatan, keseimbangan adalah kuncinya.
Mendapatkan jumlah tidur yang tepat, biasanya 7 hingga 9 jam bagi kebanyakan orang dewasa, sangat penting untuk kesejahteraan fisik, emosional, dan mental.
(TribunHealth.com)