TRIBUNHEALTH.COM - ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu sebagai satu-satunya sumber nutrisi untuk bayi, tanpa memberikan makanan atau minuman lainnya.
Pemberian ASI eksklusif ini dilakukan setelah bayi lahir hingga memasuki usia 6 bulan.
ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan oleh bayi, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan tubuh untuk si kecil.
Baca juga: 6 Pilihan Buah Pelancar ASI, Kaya Nutrisi untuk Ibu Menyusui
Tak hanya itu saja, ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari penyakit dan infeksi.
Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif ini sangat dianjurkan, dan bisa berakibat buruk jika si kecil tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan di kehidupan pertamanya.

Dampak Buruk Jika Bayi Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif
Pemberian ASI memberikan banyak manfaat, baik untuk ibu ataupun untuk bayinya.
Mulai dari meningkatkan kualitas hubungan emosional, mencukupi kebutuhan nutrisi, hingga membuat imunitas bayi menjadi lebih optimal.
Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat menimbulkan beberapa dampak buruk seperti berikut.
1. Bayi rentan mengalami infeksi
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh lebih rentan dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Ini menyebabkan bayi lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi di dalam tubuh.
Tak hanya itu, bayi juga berisiko mengalami gangguan kesehetan, seperti infeksi pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, hingga infeksi pada telinga.
Baca juga: 5 Alasan Ibu Menyusui Tidak Boleh Skip Sarapan, Salah Satunya Mencegah Kekurangan Nutrisi pada Bayi
2. Tumbuh kembang otak kurang optimal dan stunting
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif bisa mengalami gangguan tumbuh kembang, terutama pada otaknya.
ASI mengandung asam lemak tak jenuh, yang dapat membuat perkembangan otak bayi menjadi lebih optimal.
Tak hanya itu, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif juga berisiko tinggi mengalami stunting.
Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak seringkali berkaitan dengan kurangnya pemberian ASI eksklusif.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting karena kurangnya nutrisi dan mudah terserang infeksi.

3. Kurangnya ikatan emosional dengan ibu
Selain dampak fisik, tidak mendapatkan ASI eksklusif juga dapat berdampak pada psikologis.
Saat menyusui, akan menciptakan kontak langsung antara ibu dan bayi, sehingga bayi akan merasa nyaman dan aman.
Pemberian ASI pada bayi tidak hanya memberikan nutrisi terbaik, tapi juga menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif tidak akan merasa terhubung dengan ibu mereka.
Tidak adanya ikatan ini bisa meningkatkan risiko stres dan kecemasan pada si kecil.
4. Bayi berisiko tinggi mengalami penyakit non infeksi
Tak hanya gangguan kesehatan yang disebabkan karena infeksi saja, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif juga akan rentan mengalami penyakit non infeksi.
Penyakit non infeksi yang bisa dialami oleh si kecil seperti kekurangan gizi, obesitas, asma, hingga eksim.
Baca juga: 6 Manfaat Paparan Sinar Matahari untuk Tumbuh Kembang Anak, Berikut Waktu Terbaik untuk Berjemur
5. Gangguan pencernaan
ASI memiliki efek pelindung terhadap infeksi saluran pencernaan.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif rentan mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.
Untuk mencegah terjadinya dampak buruk tersebut, pentingnya ibu memberikan ASI eksklusif pada sang buah hati.
Jika memang ibu disibukkan karena hal lain, ibu bisa memompa ASI tersebut, kemudian memberikan kepada si kecil dengan menggunakan botol.
Pemberian ASI menggunakan botol ini bisa dilakukan oleh siapa pun, jadi mintalah bantuan kepada ayah atau keluarga lainnya jika sedang tidak bisa menyusui si kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Makanan Penyebab Sembelit pada Bayi yang Jarang Disadari para Ibu
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Bebelac 3 GroGreat+ Susu Pertumbuhan Bubuk
Susu Bebelac 3 merupakan Susu Pertumbuhan anak 1 tahun sampai 3 tahun
Bebelac No. 1 Expert in Digestion
Bebelac didukung oleh pusat penelitian Nutricia berskala internasional, terpercaya sejak tahun 1896 di bidang Nutrisi
Kandungan Bebelac 3 dilengkapi dengan:
- SATU-SATUNYA kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 yang teruji secara internasional dan diteliti paling banyak, maksimalkan kesehatan pencernaan.
Sebagai kunci kehebatannya dan dukung kreativitasnya.
- 14 Vitamin & 9 Mineral
Tinggi Zat Besi, Zinc, Iodium serta kaya Vitamin C untuk pertumbuhan yang optimal.
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.