Breaking News:

3 Cara Sehat Memasak Daging Kurban, Sehat dan Cegah Nutrisi Hilang

Berikut ini cara memasak daging kurban yang bisa dipilih, bisa direbus hingga ditumis

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik/mdjaff
ilustrasi cara sehat memasak daging 

TRIBUNHEALTH.COM - Daging merah kerap dianggap sebagai salah satu makanan yang berdampak buruk untuk kesehatan.

Padahal daging merah tetap boleh dimakan dalam jumlah wajar.

Bahkan mengonsumsi daging merah juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan.

Selain frekuensi makan dan ukuran porsi, cara memasak daging juga sangat berpengaruh terhadap efeknya ke kesehatan.

Cara memasak seperti menggoreng dan menambahkan banyak garam tentu saja dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.

Memasak daging dengan benar juga akan membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan yang mengakibatkan penyakit atau bahkan kematian.

Lantas bagaimana cara memasak daging yang paling ideal?

1. Merebus

ilustrasi daging merah
ilustrasi daging merah (grid.id)

Merebus merupakan teknik memasak yang paling banyak digunakan dan termasuk dalam kategori metode panas basah. 

Walaupun proses perebusan memerlukan durasi yang lebih panjang dibanding teknik masak lain, metode ini bekerja pada temperatur yang tidak terlalu tinggi. Studi membuktikan bahwa pengolahan daging dengan panas basah pada suhu rendah mampu mengurangi timbulnya senyawa AGEs. 

2 dari 3 halaman

Jika daging dimasak terlalu lama pada suhu melebihi 93°C, protein dalam daging akan mengeras. 

Di samping itu, proses perebusan yang berlebihan menyebabkan hilangnya kandungan vitamin B, tiamin, dan niasin karena nutrisinya larut dalam air rebusan.

Baca juga: Idul Adha, Berapa Maksimal Konsumsi Daging yang Aman untuk Kesehatan?

2. Memanggang (roasting)

Memanggang daging merupakan salah satu pilihan sehat.

Metode ini menggunakan panas kering, berbeda dengan metode panas basah dimana daging dimasak dalam air atau cairan lain.

Healthline melansir, suhu yang dibutuhkan sangat tinggi, berkisar 149–218°C.

Biasanya, daging akan dimasukkan ke dalam panci pemanggang besar.

Panci pemanggang sering kali dilengkapi rak untuk menjaga daging tetap berada di atas cairan yang menetes saat dimasak.

Metode ini juga dapat dilakukan dengan oven rotisserie, alat yang memungkinkan daging dimasak dengan tusuk sate yang berputar lambat. Teknik ini biasanya digunakan untuk memasak potongan daging besar.

3. Menumis

ilustrasi daging
ilustrasi daging (kompas.com)
3 dari 3 halaman

Daging juga bisa ditumis menggunakan sedikit minyak dalam wajan. 

Meski menggunakan suhu tinggi, menumis hanya membutuhkan waktu singkat. 

Cara memasak ini juga meningkatkan retensi nutrisi dan lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan kolesterol dalam daging berlemak menjadi teroksidasi, dilansir Kompas.com

Namun, di sisi lain, memasak daging dengan menumis dapat memunculkan Amina heterosiklik (HAs), yakni senyawa yang mampu menyebabkan kanker. 

HAs terbentuk ketika daging mencapai suhu tinggi saat ditumis. Penelitian telah menemukan bahwa Has sering ditemukan ketika daging dimasak dengan cara digoreng.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
daging kurbanNutrisiDagingcara memasak Soto Madura Hashweh Kuzu Tandır Sambousek Tharid Kafta Kibbeh Tagine (Tajine)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved