Breaking News:

Idul Adha, Berapa Maksimal Konsumsi Daging yang Aman untuk Kesehatan?

Dokter menjelaskan batas makan daging kambing selama Idul Adha, tak disarankan lebih dari segini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik
ilustrasi konsumsi daging kambing dan sapi saat Idul Adha 

TRIBUNHEALTH.COM - Idul Adha atau lebaran kurban sebentar lagi.

Pada momen ini umat Islam akan menyembelih hewan kurban dan membagikannya.

Tak heran jika konsumsi daging merah selama Idul Adha menjadi melonjak.

Pada dasarnya mengonsumsi daging dalam jumlah wajar aman dilakukan.

Namun amankah jika dikonsumsi terlalu banyak?

Berapa batas maksimalnya?

Kompas.com mengonfirmasi hal ini kepada dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD, dalam berita Sabtu (31/5/2025).

Baca juga: 5 Makanan Alami Penurun Gula Darah, Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Aturan berapa kg pembagian daging kurban untuk tiap orang yang berhak menerimanya.
Aturan berapa kg pembagian daging kurban untuk tiap orang yang berhak menerimanya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

dr. Bramantya menyarankan agar konsumsi daging merah tidak dilakukan berlebihan.

Makan daging merah tanpa batas bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan seperti kanker dan masalah kardiovaskuler.

“Pada umumnya jika mengonsumsi daging merah secara berlebihan, maka akan menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker. Itu yang banyak penelitiannya,” ujar dia. 

2 dari 4 halaman

Ia menyarankan batas maksimal konsumsi daging merah sekitar tiga porsi per minggu.

Jumlah tersebut setara dengan 350 hingga 500 gram. 

“Jika ditanya berapa batas yang direkomendasi? Dari beberapa literatur sekitar 3 porsi per minggu (350–500 gram). Sebaiknya tidak lebih,” ujarnya.

Berita Berikutnya: 5 Dampak Kebanyakan Makan Daging dalam Sekali Waktu

ilustrasi daging merah
ilustrasi daging merah (tribunnews.com)

Idul Adha menjadi momen ketika asupan daging merah jadi meningkat.

Hal ini karena umat muslim memotong hewan kurban untuk dibagikan dan dikonsumsi.

Meski pada dasarnya baik, konsumsi daging berlebihan juga perlu dihindari.

Menurut Insider, mengonsumsi daging dalam porsi besar dalam waktu singkat dapat menyebabkan beberapa dampak negatif.

Berikut penjelasan mengenai efek samping yang mungkin timbul akibat kebanyakan makan daging.

1. Mudah Lelah

3 dari 4 halaman

Saat tubuh mencerna daging, seseorang bisa merasa lemas atau mengantuk setelah makan.

Hal ini terjadi karena aliran darah lebih banyak dialirkan ke usus untuk membantu proses pencernaan, sehingga aliran darah ke otak dan anggota tubuh lainnya sedikit berkurang.

Selain itu, beberapa jenis daging seperti sapi dan kalkun mengandung triptofan, asam amino yang berperan dalam produksi melatonin—hormon pemicu rasa kantuk.

Baca juga: 6 Bahan Alami untuk Atasi Batuk Pilek pada Bayi, Mudah Ditemukan di Rumah

2. Dehidrasi

Makanan kaya protein seperti daging membutuhkan banyak air untuk diproses, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

Meskipun protein penting untuk pembentukan dan perbaikan otot, kebutuhan protein harian sebenarnya tidak sebanyak yang dibayangkan.

Rekomendasi asupan protein untuk orang yang kurang aktif adalah sekitar 0,36 gram per pon berat badan, sementara atlet hanya membutuhkan maksimal satu gram per pon berat badan per hari.

Kelebihan protein membuat tubuh menggunakan lebih banyak cairan untuk membuang nitrogen berlebih. Jika asupan air tidak mencukupi, dapat timbul gejala seperti lemas, pusing, atau rasa tidak nyaman.

3. Berkeringat Lebih Banyak

Proses mencerna makanan, terutama protein, membutuhkan energi lebih besar dan dapat meningkatkan suhu tubuh—fenomena yang disebut termogenesis yang diinduksi diet.

4 dari 4 halaman

Karena protein lebih sulit dicerna, efek peningkatan suhu tubuh lebih signifikan, sehingga menyebabkan produksi keringat berlebih setelah mengonsumsi daging.

Baca juga: 9 Tips Menjaga Kebersihan Saat Sedang Menstruasi, Terapkan Cara Ini

4. Masalah Pencernaan Akibat Kurang Serat

Kebanyakan makan daging dapat mengurangi asupan makanan lain seperti biji-bijian dan sayuran, yang kaya serat. Akibatnya, timbul masalah pencernaan seperti kembung, sembelit, atau diare.

Daging memang mengandung banyak nutrisi, tetapi minim serat—komponen penting untuk pencernaan dan regulasi gula darah. Kekurangan serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan serius, termasuk kram.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat mendukung kesehatan pencernaan dan metabolisme karena menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus.

Baca juga: 9 Tips Menjaga Kebersihan Saat Sedang Menstruasi, Terapkan Cara Ini

5. Risiko Penyakit Kardiovaskular

Studi menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.

Daging olahan seperti ham, bacon, sosis, dan hot dog mengandung pengawet kimia nitrat, yang telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar, ginjal, dan lambung.

Oleh karena itu, para ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi daging dalam jumlah sedang guna mengurangi risiko penyakit kronis.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Idul Adhadaging kurbanDaging Kambingdaging sapi Mishmishiya Belacang Yukhoe Asado Sayur Usik Karmanaci Gulai Balak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved