TRIBUNHEALTH.COM - Keharmonisan rumah tangga sangat berperan dalam menunjang tumbuh kembang anak selama 1000 hari pertama kehidupan.
Kendati demikian, tidak semua anak memiliki keluarga dengan keharmonisan yang baik.
Misalnya pada kasus kehamilan di luar pernikahan.
Apakah hal ini akan memberikan dampak dan tantangan tersendiri dalam pola asuh anak?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A ketika menjadi narasumber podcast YouTube TribunHealth.com.
“Apakah kalau kehamilan di luar nikah dan mungkin si wanitanya ini menutupi atau juga kurangnya support sistem, apakah ini nanti periode 1000 hari pertama kehidupan seorang anak ini akan berbeda dengan 1000 hari pertamanya seorang anak yang berada di keluarga yang harmonis begitu, dok?,” tanya jurnalis TribunHealth.com.
Berikut ini jawaban dr. Lucy dalam kutipan langsung:
Baca juga: Dokter, Apa Saja yang Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita?
“Iya, hampir dipastikan.
Hampir dipastikan pasti berbeda.
Tapi banyak sekali faktor yang bisa terjadi seperti itu ya.
Artinya begini. Begitu seorang ibu tahu bahwa dia itu sedang hamil, maka saya yakin Ibu ini akan segera menjaga kebersihan, menjaga makanannya.
Yang biasanya waktu remaja misalnya, "Hah, makan semau-maunya," sekarang mungkin dia memikirkan, "saya sedang hamil, saya berbahagia, support sistemnya baik, saya akan makan yang baik, saya enggak tidur malam, saya enggak mainan gadget, saya akan membaca..."
Apa pun akan berpikir positif, positif, positif.
Dari suami mendukung, mungkin untuk kegiatan, membantu kegiatan ibu, misalnya mengingatkan periksa ke dokter, mengantar.
Itu kan suatu sesuatu yang positif semuanya, dan itu akan membuat si janin ini akan terjaga, mulai dari secara psikologis maupun secara fisik, pasti akan bisa terjaga ya.
Baca juga: Anak Rewel Akibat Biang Keringat? Ini 7 Cara Mudah Redakan Gatal di Kulit
Nah, kalau di luar itu tadi, pasti ada yang tidak baik.
Misalnya, seorang ibu yang stres, entah apa sebabnya, kemudian enggak mau makan, dia benci kehamilannya, misal begitu.
Pasti akan melakukan sesuatu yang terbalik dengan itu.
Jadi nanti pun ada mungkin yang terpengaruh.
Misalnya, secara fisik anak ini tidak terpengaruh, "Oh, bayinya lahir baik, menangis, berat badan oke, semuanya," tetapi mungkin pada anak-anak yang diasuh dalam keadaan yang tidak baik, dia akan menjadi seseorang dengan pribadi yang kurang baik juga.
Itu juga sangat bisa terjadi.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Lucy dalam tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)