Breaking News:

Mom and Baby

Anak yang Sering Makan Junk Food Lebih Berisiko Terkena Diabetes, Simak Efek Buruk Lainnya

Makanan tinggi gula dan lemak seperti junk food dapat memberikan sejumlah efek samping dalam jangka panjang, simak pejelasannya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
Ilustrasi anak yang terlalu sering makan junk food, berikut dampak buruk yang bisa terjadi 

TRIBUNHEALTH.COM - Junk food dan makanan ultraproses memang dikenal sebagai salah satu sumber makanan yang dapat berdampak buruk dalam jangka panjang.

Terlebih lagi jika junk food terlalu sering dikonsumsi.

Anak termasuk kelompok yang rentan terkena efek sampingnya.

Pasalnya ketika anak sering mengonsumsi junk food, mereka cenderung hanya mau makanan tersebut dan menolak makanan sehat.

Kanal kesehatan Times of India melansir, anak yang keseringan mengonsumsi junk food bisa lebih rentan terkena diabetes di masa mendatang.

Kenali sejumlah efek sampingnya berikut ini.

1. Risiko diabetes dan masalah metabolisme

ilustrasi diabetes usia muda
ilustrasi diabetes usia muda (health.grid.id)

Junk food dan makanan ultraproses dapat mengganggu kesehatan metabolik anak.

Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Untuk mencegahnya, biasakan anak mengonsumsi makanan alami seperti buah, sayur, protein rendah lemak, dan karbohidrat kompleks.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Hanya Mau Makan Junk Food, Ayah dan Bunda Perlu Jadi Role Model

2 dari 4 halaman

2. Kurang gizi

Junk food hampir tidak mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan zat gizi mikro.

Orang tua harus memilih makanan bernutrisi tinggi untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Ilustrasi anak yang terlalu sering makan junk food, berikut dampak buruk yang bisa terjadi
Ilustrasi anak yang terlalu sering makan junk food, berikut dampak buruk yang bisa terjadi (freepik.com/pvproductions)

3. Risiko penyakit jantung dan kanker

Kebiasaan makan junk food dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan, seperti penyakit jantung, kanker, dan sirosis hati.

Dengan membiasakan pola makan sehat sejak dini, orang tua dapat membantu anak hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit.

Baca juga: 5 Fakta Baby Walker dan Alasan Mengapa Tidak Direkomendasikan untuk Anak yang Belajar Jalan

4. Perlemakan Hati

Makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak adalah penyebab utama meningkatnya kasus perlemakan hati non-alkohol (NAFLD) pada anak

Kalori kosong dalam junk food membebani metabolisme hati, menyebabkan penimbunan lemak dan peradangan.

Orang tua perlu memahami risiko ini dan mengedukasi anak tentang bahaya konsumsi junk food berlebihan.

ilustrasi junk food
ilustrasi junk food (health.kompas.com)
3 dari 4 halaman

5. Dampak pada perilaku dan kognitif anak

Konsumsi junk food dikaitkan dengan masalah perilaku dan kognitif pada anak, seperti sulit konsentrasi, gangguan mood, dan penurunan prestasi akademik.

Pilihlah makanan alami yang tidak diproses untuk mendukung fungsi otak dan fokus anak.

Dapatkan cangkir 2 in 1 dari Heefn

Cangkir 2 in 1 dari Heefn
Cangkir 2 in 1 dari Heefn (Official Shopee Heefn)

Cangkir dari Heefn ini bisa digunakan dengan dua cara sekaligus.

Anak bisa minum menggunakan sedotan ataupun lewat duckbill.

Tutup cangkir juga bisa dilepas dan anak bisa minum seperti halnya menggunakan cangkir seperti orang dewasa.

Badan cangkir memiliki takaran ml, sehingga mudah untuk memantau asupan air si kecil.

Mom juga tidak perlu khawatir anak mengalami kesulitan karena cangkir ini dilengkapi dengan dua pegangan di sisinya.

Beli di official shopee Heefn lewat link berikut.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Junk fooddiabetesgula darahanak Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved