TRIBUNHEALTH.COM - Kepala BPOM Taruna Ikrar hadir langsung di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada acara Public Lecture.
Dalam acara tersebut, ia membumikan konsep academic, business, government (ABG) inovasi teknologinya, Kamis (17/4/2025).
Konsep ABG inovasi teknologi yang diusung langsung oleh Kepala BPOM RI ini didukung langsung oleh ribuan mahasiwa, dosen, dan civitas akedemika ITB.
Pada kesempatan ini, Taruna Ikrar juga membawakan materi Kemandirian Industri Farmasi Lokal: Tantangan, Peluang, dan Peran Regulator dalam Mendorong Produksi Biosimilar.
Baca juga: Luncurkan Hari Obat Makanan Nasional, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Bertekad Bawa Lembaganya Mendunia

Ratusan mahasiswa, dosen, dan civitas akademika ITB yang menyimak secara langsung di Aula Barat ITB.
Selain luring, public lecture ini juga disiarkan langsung di kanal Youtube Sekolah Farmasi ITB dan direlay.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program BPOM Goes to Campus (BGTC) yang merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan generasi muda.
BGTC bertujuan meningkatkan pemahaman dan kolaborasi antara BPOM dengan institusi pendidikan tinggi dalam mendukung pengawasan obat dan makanan berbasis inovasi dan teknologi.
“Acara public lecture ini sangat penting berkenaan dengan kemandirian industri yang terkait dengan digitalisasi, bioteknologi, dan posisi Indonesia yang sangat strategis di kawasan Asia Tenggara."
"Untuk itu, kami sangat berharap ke depan BPOM bersama ITB dapat memberikan peranan yang lebih strategis," ungkap Rektor ITB periode 2025–2030 Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
Baca juga: Kepala BPOM Taruna Ikrar Beri Kuliah Mengenai Era Baru Pengobatan Kanker di Harvard University

Dalam kunjungan resmi ke Kampus ITB, Kepala BPOM Taruna Ikrar didampingi Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Rita Mahyona, serta sejumlah pejabat tinggi di lingkungan BPOM.
Rombongan BPOM disambut langsung oleh Rektor ITB periode 2025–2030 Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Irwan Meilano, ST., M.Sc., pimpinan, dan para peneliti dari berbagai fakultas di ITB.
Diskusi strategis antara ITB dan BPOM difokuskan pada penguatan sinergi antara akademisi, sektor industri, dan pemerintah dalam mendorong inovasi teknologi, khususnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
Baca juga: Prof Taruna Ikrar Publikasikan Jurnal Scopus, Bahas Keajaiban CAR-T dalam Terapi Limfoma
Konsep ABG yang dikedepankan BPOM dinilai selaras dengan visi ITB sebagai perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi.
"ITB memiliki potensi besar dalam menghasilkan inovasi teknologi yang mampu meningkatkan daya saing nasional."
"Konsep ABG ini menjadi jembatan penting agar hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tapi bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya.

Baca juga: Bertemu Prof. Taruna Ikrar, Menteri Bahlil Berharap IAMRA Dapat Mendukung Transformasi Kesehatan
Wakil Rektor Prof Irwan menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan ITB untuk menjadi pusat kolaborasi triple helix dalam pengembangan inovasi di bidang sediaan farmasi dan pangan.
Beberapa langkah konkret seperti pembentukan pusat riset kolaboratif, inkubasi startup bioteknologi, dan kemitraan industri tengah disiapkan sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini.
Konsep ABG inovasi teknologi dinilai strategis dalam mempercepat hilirisasi riset, memperkuat ketahanan kesehatan nasional, serta menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan di Indonesia.
"Program BPOM Goes to Campus juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pengawasan keamanan dan mutu produk obat dan makanan di Tanah Air," pungkas Taruna Ikrar.
(HM-Faisal) - Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Kebiasaan Baik Saat Sarapan untuk Mengurangi Nyeri Asam Urat