TRIBUNHEALTH.COM - Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) Prof. Dr. Taruna Ikrar bertemu dengan Menteri Investasi/ Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia.
Sebagai informasi, IAMRA merupakan Konsil Kedokteran Dunia yang beranggotakan 126 Lembaga Negara Konsil Kedokteran dari berbagai Lembaga Negara diseluruh dunia.
IAMRA memiliki tujuan untuk mendorong regulasi medis yang efektif di seluruh dunia dengan mendukung praktik terbaik, inovasi, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan demi kepentingan keselamatan publik dan mendukung profesi medis.
Visi IAMRA adalah memastikan "Agar setiap orang di seluruh dunia dirawat dan ditangani oleh dokter yang aman dan kompeten".
Prof. Taruna Ikrar, sebagai Direktur IAMRA menyanpaikan Akan berperan untuk memajukan Dunia kesehatan di Indonesia.
Selanjutnya pemerintah Indonesia disampaikan oleh Menteri Investasi/ Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia berharap IAMRA dapat mendukung transformasi kesehatan, tenaga kesehatan, dan hubungan dengan aturan-aturan dengan transformasi kesehatan.
Menurut menteri Bahlil, Pemerintah Indonesia telah menetapkan enam jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Salah satu yang menjadi perhatian pokok pemerintah adalah Investasi Kesehatan, khususnya ketersediaan bahan baku obat.
Pasalnya, kini hampir 94 persen masih import.
Selain itu, banyaknya pasien yang masih berobat keluar negeri juga jadi sorotan.
Berdasarkan data tahun 2023 negara kehilangan devisa Rp 147 Trilliun akibat hal ini.
Sehingga dengan keberadaan prof. Taruna Ikrar sebagai Direktur IAMRA bisa ikut menjembatangai peluang investor Kesehatan dari berbagai negara untuk berinvestasi Kesehatan di Indonesia.

(TribunHealth.com)