TRIBUNHEALTH.COM - Saat memasuki kehidupan berumah tangga, salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh setiap pasangan adalah merencanakan kehamilan.
Merencanakan kehamilan dengan matang tidak hanya bertujuan untuk menunda kehamilan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan ibu, anak, serta kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.
Di Indonesia terdapat berbagai jenis alat kontrasepsi yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, seperti pil KB, suntik, IUD (spiral), hingga metode kontrasepsi permanen.
Lalu dari beberapa jenis kontrasepsi (KB) tersebut manakah yang lebih aman untuk dilakukan dari segi medis ?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis KB yang lebih aman dari segi medis, kita bisa bertanya langsung dengan medical sexolog berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga FIAS.
Baca juga: Pengaruh KB Hormonal Terhadap Kehidupan Seksual Pada Wanita

Pertanyaan :
"Dari beberepa jenis KB, manakah yang paling aman dari segi medis ya dok?"
Mawar, Surakarta
dr. Binsar Martin Sinaga FIAS, menjawab :
"Kalau menurut saya ya cuma kontap, kontap itu kontrasepsi mantap"
Tubektomi adalah metode kontrasepsi mantap atau permanen, yaitu salah satu bentuk KB dengan cara memotong kedua tuba falopi (kiri dan kanan), lalu menutup atau menjahitnya dengan jaringan di sekitarnya.
Prosedur ini bertujuan agar sel telur tidak dapat keluar dan bertemu dengan sperma, sehingga mencegah kehamilan secara permanen.
Baca juga: Tak Selalu Wajar, Nyeri Haid Bisa Disebabkan Penyakit Medis hingga Efek Penggunaan Alat Kontrasepsi
"Lalu ada pertanyaan, kalau ingin hamil lagi apakah bisa dijahit lagi, ya jelas bisa"
Jika seseorang telah menjalani tubektomi atau kontrasepsi mantap namun ingin hamil kembali, hal tersebut masih memungkinkan, salah satunya dengan prosedur penyambungan kembali tuba falopi melalui operasi.
Metode tubektomi atau kontrasepsi mantap dianggap cukup aman dari segi medis karena tidak melibatkan penggunaan hormon tambahan, sehingga meminimalkan risiko efek samping hormonal pada tubuh wanita.
Profil dr. Binsar Martin Sinaga FIAS

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tak hanya sampai disitu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS melanjutkan pendidikan Intensive Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com.
Kiprahnya menjadi pembicara juga tidak bisa diremehkan.
Sejak tahun 2010 dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS aktif menjadi pembicara dalam seminar awam yang membahas mengenai seksualitas.
Ia sempat menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1999 hingga tahun 2001.
Setelah itu pada tahun 2001-2003 ia bekerja di Perusahaan Farmasi
Ia juga pernah menjadi dokter di rumah sakit Sentra Medika Depok selama kurang lebih 3 tahun, yakni pada tahun 2003-2006.
Sesaat setelah bekerja di rumah sakit Sentra Medika, ia bekerja menjadi dokter selama 2 tahun di rumah sakit Pantai Indah Kapuk pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sempat menjadi dosen di Swiss German University Jakarta pada tahun 2008-2010.
Sebagai dokter, ia aktif menjadi narasumber.
Di tahun 2005-2010, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dipercaya menjadi narasumber di Talk Show Radio Sonora (SEXY) setiap hari Kamis pukul 22.00-23.59 WIB.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
Ia juga kerap menjawab pertanyaan dari Tribunners terkait masalah seksual baik pada pria maupun wanita.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Kini ia tinggal bersama keluarganya di Perumahan Jatijajar E 12 No. 05, RT/RW 005/014 Tapos - Depok 16466.
(Tribunhealth.com)