Breaking News:

Masihkah Penderita Kanker Paru Memiliki Harapan Untuk Sembuh? dr. Brigitta Beri Penjelasan

Kanker paru-paru bisa disembuhkan dan tergantung dari stadiumnya. Jika masih stadium 1 atau 2, peluang untuk sembuh sangatlah besar.

Penulis: Ira Aulia | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi kanker paru 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kematian tinggi, baik di Indonesia maupun di dunia.

Beberapa pasien yang sering kali terdektesi pada tahap lanjut, sehingga banyak orang beranggapan bahwa kanker paru-paru sulit untuk disembuhkan.

Faktor resiko seperti kebiaasan merokok, memiliki riwayat penyakit paru lainnya, serta paparan polusi udara dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker paru-paru.

Lalu apakah seseorang yang telah menderita kanker paru-paru masih memiliki atau kemungkinan untuk sembuh?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seseorang yang telah didiagnosis kanker paru masih memiliki harapan untuk sembuh, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P.

Baca juga: Dokter Brigitta, Benarkah Kelainan Paru Seperti TBC yang Tidak Diobati Bisa Menyebabkan Kanker Paru?

ilustrasi pengobatan kanker paru
ilustrasi pengobatan kanker paru (kompas.com)

Pertanyaan :

"Dokter, apakah seseorang yang telah menderita kanker paru-paru ada harapan atau kemungkinan untuk sembuh ?"

Tini, Wonosobo.

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P, menjawab :

"Iya jelas ada, tetapi memang angka harapan hidup tergantung dari staging berapa ketika pasien tersebut didiagnosis"

2 dari 3 halaman

Jika pasien telah didiagnosis dan masih berada pada stadium (staging) 1 atau 2, peluang hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang sudah memasuki stadium 3 atau 4.

"Untuk pengobatan kanker paru-paru saat ini sudah cukup maju, jadi ada beberapa terapi yang bisa dilakukan"

Baca juga: Dokter Brigitta, Apa Saja Gejala Seseorang Terkena Penyakit Kanker Paru-Paru?

Terapi yang dapat dilakukan adalah terapi target, yang dirancang untuk langsung menyasar ke sel kanker. 

Selain itu, pemberian obat-obatan suportif juga dapat membantu meningkatkan peluang hidup pasien.

Jika sel kanker terdeteksi sejak dini, tindakan operasi dapat segera dilakukan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.

Profil dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P

Profil Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P
Profil Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P (Dokumentasi Pribadi Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P)

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan.

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P lahir di Surakarta, 23 November 1989.

Sejak lahir hingga saat ini rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P berdomisili di Surakarta.

Bahkan dia menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis di Surakarta.

3 dari 3 halaman

Adapun latar belakang pendidikan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ialah sebagai berikut:

  • SMP Negeri 4 Surakarta (2002-2005)
  • SMA Negeri 3 Surakarta program Akselerasi (2005-2007)
  • Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2007-2012)
  • Pendidikan spesialis program studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2017-2021)

Rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P tidak hanya bekerja di satu rumah sakit saja, ia menjadi Dokter Spesialis Paru di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet Riyadi.

Selain bekerja di beberapa rumah sakit, ia juga menjadi dosen di program studi pendidikan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di UNS.

Terdapat beberapa organisasi yang dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ikuti, yaitu:

  • Sie Ilmiah perhimpunan dokter paru cabang Surakarta
  • Anggota pokja intervensi dan gawat napas-perhimpunan paru Indonesia
  • Anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Surakarta

Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.

Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."

Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkanker parudr. Brigitta Devi Anindita HapsariDokter Spesialis Paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved