TRIBUNHEALTH.COM - Bau pada area kewanitaan saat sedang haid atau datang bulan merupakan masalah umum yang banyak dikeluhkan.
Tak melulu karena penyakit serius, hal ini bisa disebabkan oleh faktor kebersihan.
Jika Moms mengalami masalah serupa, sederet cara bisa dicoba untuk membantu mengatasinya, mulai dengan menjaga kebersihan hingga menggunakan cara berikut ini.
Melansir situs kesehatan The Health Site, berikut ini uraian lengkapnya.

1. Jaga Kebersihan
Dengan mengganti produk sanitasi secara teratur dan membersihkan area kewanitaan dengan sabun lembut tanpa pewangi, Anda dapat mengendalikan dan mencegah penumpukan bakteri dan bau.
Langkah sederhana namun penting ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan Anda secara keseluruhan, memberdayakan Anda untuk mengelola kesehatan secara efektif.
Baca juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari saat Hari Pertama Haid
2. Konsumsi makanan kaya probiotik
Probiotik menyeimbangkan bakteri yang hidup di vagina, yang berpotensi mengurangi bau tak sedap.
Mengonsumsi makanan yang kaya probiotik, seperti yoghurt atau kefir, dapat memasukkan bakteri baik ini ke dalam sistem tubuh Anda, sehingga meningkatkan keseimbangan yang lebih sehat dan berpotensi mengurangi bau tak sedap.

3. Cukup minum
Hidrasi adalah kunci sekresi tubuh, termasuk sekresi yang dapat menyebabkan bau.
Sekresi berpotensi mengurangi baunya.
Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk mengelola aspek kesehatan ini.
Baca juga: Selain Air Putih, Minuman Ini Bisa Diminum Penderita Diabetes untuk Menurunkan Kadar Gula Darah
4. Buah dan sayur
Buah dan sayur segar bergizi dan menghidrasi serta dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Bau yang kuat memengaruhi aroma sekresi tubuh Anda.

5. Minyak Kelapa
Minyak alami ini memiliki sifat antimikroba.
Mengoleskan sedikit minyak kelapa ke bagian luar vagina dapat membantu mengurangi bakteri penyebab bau badan.
6. Hindari Produk Beraroma
Jauhi sabun, cairan pembersih vagina, dan semprotan vagina beraroma, karena dapat mengiritasi dan mengganggu keseimbangan alami bakteri.
(TribunHealth.com)