TRIBUNHEALTH.COM - Implan gigi merupakan suatu prosedur penanaman akar gigi buatan yang berbentuk seperti baut atau sekrup di rahang untuk menggantikan akar gigi yang hilang.
Prosedur ini dapat mengamankan gigi tiruan atau palsu, seperti mahkota gigi, jembatan gigi atau gigi palsiu, agar tetap berada pada tempatnya.
Ini bisa menjadi salah satu pilihan solusi bagi orang yang kehilangan satu atau lebih gigi karena penyakit periodontal, cedera, atau karena alasan lain.
Penanaman implan gigi ini bertujuan untuk mengganti gigi yang hilang atau rusak.
Tujuan prosedur ini adalah untuk mengembalikan fungsi gigi atau memperbaiki penampilan gigi.
Baca juga: 5 Kondisi yang Tidak Disarankan Melakukan Perawatan Implan Gigi

Prosedur implan gigi tidak disarankan dilakukan pada usia anak-anak, lantas apakah prosedur ini bisa dilakukan pada lansia?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dari Klinik Gigi Dental Inc Jakarta Barat, drg. Eunike Dwi Anggraeni, Sp.Perio memberi penjelasan tentang prosedur implan gigi pada lansia.
drg. Eunike menuturkan, untuk lansia pada dasarnya sudah banyak gigi yang hilang, sehingga prosedur implan gigi ini boleh dilakukan dan menjadi salah satu solusi untuk menggantikan gigi yang hilang tersebut.
Penggantian gigi yang hilang dianjurkan agar dapat mengembalikan fungsi pengunyahan pada lansia, sehingga mereka dapat mengonsumsi makanan dengan nyaman.
Baca juga: Alasan Harus Memilih Implan Gigi Sebagai Pengganti Gigi yang Hilang, Berikut Kenali 5 Kelebihannya
Akan tetapi, sebelum melakukan prosedur implan gigi, lansia tersebut harus melakukan skrining terlebih dahulu.
Skrining ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daripada lansia tersebut.
Karena seperti yang kita ketahui, usia lansia cenderung rawan terkena penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Pasalnya, penyakit seperti hipertensi dan diabetes ini merupakan kontra indikasi dalam pemasangan implan gigi.
Sehingga pentingnya melakukan skrining sebelum melakukan implan gigi untuk mengatahui kondisi dari lansia tersebut.

Baca juga: Apakah Gigi yang Rusak Setelah Perawatan Saluran Akar Bisa Dilakukan Perawatan Lain?
Selain itu, lansia yang sudah mengonsumsi obat-obatan juga harus memberi tahu dokter gigi terkait kondisinya.
Karena ada beberapa obat-obatan yang menjadi kontra indikasi pemasangan implan gigi, seperti penggunaan kortikosteroid dalam jangka.
Menurut drg. Eunike, implan gigi merupakan treatment terakhir untuk menggantikan gigi yang hilang, selama kondisi mulutnya sudah bagus.
Jika ditemukan kondisi mulut yang bermasalah, maka harus dirawat terlebih dahulu kondisi mulut yang bermasalah tersebut, baru nantinya bisa melakukan implan gigi.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, drg. Eunike Dwi Anggraeni, Sp.Perio dari tayangan YouTube Tribun Health.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Berapa Lama Idealnya Sikat Gigi Perlu Diganti? drg. Selly Beri Penjelasan