TRIBUNHEALTH.COM - Jajanan kekinian bercita rasa pedas kini makin mudah ditemukan.
Dua di antara contohnya adalah seblak dan aneka pentol atau bakso.
Lantas, apakah makan seblak dan pentol aman dalam jangka panjang?
Terlebih lagi untuk anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
TribunHealth.com pernah bertanya tentang hal ini kepada Ahli Gizi PKU Muhammadiyah Surakarta, Rufaidah, S.Gz, ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:

Host:
Apakah konsumsi makanan pedas yang mungkin sudah ada level-levelnya atau mungkin disebut sebagai makanan pedas kekinian secara rutin ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti maag atau asam lambung?
Rufaidah, S.Gz:
“Jadi seblak, pentol, yang kita tahu itu kandungannya atau bahan-bahan dari pembuatan makanannya itu kan lebih tepung-tepungan.
Ya, tepung, kemudian pasti mengandung bumbu-bumbu tajam ya, kemudian ada kandungan proteinnya, cuman memang mungkin tidak sebanyak kandungan karbohidratnya gitu.
Jadi, lebih ke dominan karbonya seperti itu.
Baca juga: 5 Alasan Penderita Diabetes Merasa Lelah Terus-Menerus, Termasuk Stres Akibat Gula Darah Tinggi
Jadi, kalau untuk anak-anak dan remaja, otomatis kalau kita sering makan seperti itu atau mungkin sebelum makan kita sudah makan seblak ya, itu otomatis kan membuat kita jadi kenyang duluan.
Kalau misalkan itu dikonsumsi anak-anak, sedangkan anak mungkin belum makan, dan kita dan anak tersebut sudah makan seblak, otomatis sudah kenyang duluan.
Padahal, kandungan dari seblak, pentol seperti itu lebih ke tinggi karbohidrat, lebih ke tinggi natriumnya ya, atau mungkin lemaknya, sedangkan rendah protein.
Jadi, otomatis akan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya karena pada usia anak-anak itu kan protein perlu dibutuhkan berlebih, maksudnya perlu dibutuhkan lebih di sini.
Sedangkan, untuk kandungan-kandungan di seblak dan pentol itu tadi, protein tidak sebanyak dari bahan makanan lain yang tinggi protein.
Jadi, otomatis menghambat pertumbuhannya seperti itu.”
Saksikan penjelasan lengkapnya dalam talk show "Makanan Pedas Kekinian, Sehatkah untuk Tubuh?" di YouTube Tribunnews dan TribunHealth.
(TribunHealth.com)