Breaking News:

Dokter Binsar, Apa Dampak Terburuk jika Wanita Mengalami Penurunan Hasrat?

Naik dan turunnya gairah atau hasrat pada wanita bisa disebabkan oleh hormon dan psikologis.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi wanita yang mengalami penurunan gairah atau hasrat seksual 

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah seksual tak hanya dialami pria saja. 

Ternyata, wanita juga bisa mengalami naik turunnya hasrat atau gairah. 

Gairah wanita yang naik turun ini bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti hormon, hingga psikologis. 

Bahkan, yang jarang kita ketahui yakni setiap wanita memiliki gairah yang berbeda-beda. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penurunan hasrat seksual pada wanita usia reproduksi, kita bisa bertanya langsung dengan medical sexolog berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. 

ilustrasi wanita yang mengalami penurunan gairah atau hasrat
ilustrasi wanita yang mengalami penurunan gairah atau hasrat (health.kompas.com)

Baca juga: 5 Buah Sehat yang Wajib Dicoba untuk Mengatur Gula Darah

Pertanyaan: 

Apa dampak terburuk jika wanita mengalami penurunan hasrat? 

Nisa, di Sukoharjo

dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menjawab: 

Itu kan dia melakukan hubungan seks ya. Karena mungkin dia mengalami penurunan hasrat, vaginanya kering, akhirnya trauma. 

2 dari 4 halaman

Seks itu empat ya, seks itu dalam artian seks pasutri ya, pasangan suami istri. 

Yang pertama pro-kreasi, punya anak. Ya punya anak kan bisa dilalui nih. 

Yang kedua, namanya rekreasi. Rekreasi itu kebutuhan. Pria dan wanita kebutuhannya sama. 

Yang ketiga, setelah pertama dan kedua terpenuhi, intimasi atau keintiman. Keintiman juga pasti akan terjaga. 

Baca juga: 5 Langkah Efektif Mengelola Diabetes Menurut WHO

Baru yang terakhir, institusi. Berarti institusi itu adalah institusi pernikahan itu. 

Jadi kalau pro-kreasi belum teratasi, tidak bisa punya anak. Seringkali bubar kan rumah tangga. 

Apalagi rekreasinya gak terpenuhi. Nah, keintiman hilang. 

Setelah intim hilang, pasti bubar. Dan kasus perceraian tinggi ya. 

Jadi, kalau akibat dari tidak mau lagi atau hasrat yang berkurang, yang pertama pasti rumah tangga itu akan goyah. 

Saya mau katakan, sex is not everything, but without sex the marriage living is nothing. 

3 dari 4 halaman

Ya kan suatu pernikahan ada satu ciri, ya seks. 

Profil dr. Binsar Martin Sinaga FIAS

Profil dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Profil dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Dok. Pribadi dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS)

Baca juga: 10 Manfaat Yoga Bagi Penderita Diabetes: Mengelola Gula Darah dengan Lebih Baik

dr. Binsar Martin Sinaga FIAS merupakan seorang medical sexologist. 

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com.

Kiprahnya menjadi pembicara juga tidak bisa diremehkan.

Sejak tahun 2010 dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS aktif menjadi pembicara dalam seminar awam yang membahas mengenai seksualitas.

Ia sempat menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1999 hingga tahun 2001.

Setelah itu pada tahun 2001-2003 ia bekerja di Perusahaan Farmasi.

Ia juga pernah menjadi dokter di rumah sakit Sentra Medika Depok selama kurang lebih 3 tahun, yakni pada tahun 2003-2006.

Baca juga: 5 Jenis Roti Terbaik untuk Kendalikan Gula Darah, Aman dan Sehat Bagi Penderita Diabetes

Sesaat setelah bekerja di rumah sakit Sentra Medika, ia bekerja menjadi dokter selama 2 tahun di rumah sakit Pantai Indah Kapuk pada tahun 2006-2008.

4 dari 4 halaman

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sempat menjadi dosen di Swiss German University Jakarta pada tahun 2008-2010.

Sebagai dokter, ia aktif menjadi narasumber.

Di tahun 2005-2010, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dipercaya menjadi narasumber di Talk Show Radio Sonora (SEXY) setiap hari Kamis pukul 22.00-23.59 WIB.

Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
dr. Binsar Martin SinagaMedical Sexologisthasrat seksual
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved