TRIBUNHEALTH.COM - Benang gigi, atau dental floss, adalah alat yang berfungsi untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
Seperti halnya sikat gigi, pasta gigi, dan obat kumur, benang gigi juga merupakan alat penting untuk menjaga kebersihan area gigi.
Namun, sayangnya, masih banyak orang yang belum familiar dengan penggunaan benang gigi.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan tusuk gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
Mengingat dental floss kurang populer di Indonesia, mungkin akan lebih bagus juga jika diajarkan sejak dini.
Penggunaan dental floss ini bisa diajarkan sejak usia berapa?

Baca juga: 10 Makanan Super Warna Hijau untuk Kendalikan Kolesterol
Dokter gigi, drg. Dessy Rahayu Ningrum menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai usia yang tepat untuk diajarkan penggunaan dental floss.
Memang, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengenal dental floss.
Padahal, penggunaan dental floss ini sudah bisa mulai diajarkan sejak dini.
drg. Dessy menuturkan waktu yang tepat untuk mengajarkan penggunaan dental floss ialah saat anak sudah mulai mengerti instruksi.
Biasanya saat anak memasuki SD, yakni di usia 6 tahun atau 7 tahun saat gigi permanen sudah mulai tumbuh.
"Untuk mengajari penggunaan dental floss pada anak, itu mungkin setelah anak sudah mengerti instruksi," kata drg. Dessy.
"Biasanya mungkin usia SD. Usia 6 tahun 7 tahun. Mungkin mereka sudah paham ketika gigi permanennya sudah mulai tumbuh."
Baca juga: Rajin Eksfoliasi jadi Kunci Mengecilkan Pori-pori, Begini Penjelasan dr. Tiffany
Kata drg. Dessy, biasanya jarak atau letak gigi susu di dalam rongga mulut itu renggang-renggang, sehingga risiko terselipnya sisa makanan lebih kecil.
Sisa makanan akan mulai terselip ketika gigi permanen tumbuh cukup banyak.
Hal ini karena gigi permanen yang tumbuh di rongga mulut sudah didesain rapat.
"Biasanya untuk gigi susu, jarak tumbuh atau jarak letak di dalam rongga mulut itu biasanya renggang-renggang. Jadi, untuk terjadinya terselip makanan itu lebih kecil," lanjutnya.
"Nah, dia (sisa makanan) akan mulai terselip ketika gigi permanennya sudah tumbuh cukup banyak. Karena memang gigi permanen yang tumbuh di rongga mulut itu sudah di desain akan rapat."
Dokter gigi dari RS Nirmala Suri, Sukoharjo, drg. Dessy menegaskan bahwa gigi rapat bukan berarti berjejal.
Sehingga risiko terselip makanan lebih tinggi.

Baca juga: Cara Mudah Melawan Diabetes Tipe 2: Olahraga 30 Menit Setiap Hari
Penggunaan dental floss yang benar pada anak, kata drg. Dessy bisa diajarkan mulai usia 6 tahun atau 7 tahun.
Tentunya hal ini bertujuan agar anak tidak memiliki kebiasaan menggunakan tusuk gigi.
"Rapat bukan berarti berjejal, jadi rapat-rapat saja. Nah, jadi itu yang akan memungkinkan risiko untuk terselip makanan jadi lebih tinggi," sambungnya.
"Mungkin bisa diajarkan mulai usia 6 tahun, 7 tahun, bagaimana sih cara penggunaan dental floss yang benar. Dan agar tidak kebiasaan menggunakan tusuk gigi." tandas drg. Dessy.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan drg. Dessy Rahayu Ningrum. Seorang dokter gigi dari RS Nirmala Suri, Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)