TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini penampilan menjadi hal yang paling disorot.
Tak hanya dari pakaian yang dikenakan, penampilan juga dipengaruhi oleh tampilan tubuh.
Salah satu yang bisa mempengaruhi tampilan tubuh adalah double chin.
Meski terlihat sepele, rupanya double chin kerap dianggap sebagai tanda pertambahan berat badan.
Tak heran jika seseorang yang memiliki double chin ini rela melakukan perawatan untuk mengatasinya.
Setelah double chin diatasi, tindakan yang dilakukan untuk mengencangkan area dagu yakni dengan tarik benang aptos.

Baca juga: 5 Latihan Wajah untuk Mempertegas Garis Rahang, Cara Mudah yang Patut Dicoba
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tarik benang aptos, kita bisa bertanya langsung dengan dokter kecantikan berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari
Pertanyaan:
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, apakah perlu tindakan pengulangan tarik benang dok?
Rara, di Karanganyar
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Kalau untuk tarik benang aptos, karena tarikannya itu tahan 1,5 tahun sampai 2 tahun, jadi disarankan pengulangannya setelah waktu itu.
Jadi biasanya pasien akan kembali sekitar 1,5 tahun untuk tarik benang lagi.
Karena kan benang aptos pada saat diserap, dia akan jadi kolagen.
Jadi, sebetulnya pada saat dia sudah diserap, dia tidak akan kembali jatuh banget seperti awal.
Baca juga: 7 Dampak Positif dan Negatif Bagi Tubuh Akibat Konsumsi Buah Berlebihan
Profil dr. Caryn Miranda Saptari

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Baca juga: Apa Saja Faktor Penyebab Biduran? dr. Arieffah Sp.KK Jelaskan Ini
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)