Breaking News:

Apa Saja Faktor Penyebab Biduran? dr. Arieffah Sp.KK Jelaskan Ini

Biduran ini ditandai dengan adanya benjolan kecil atau besar berbentuk seperti pulau yang berwarna merah yang terasa gatal dan mengganggu.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lifestyle.kompas.com
ilustrasi biduran 

TRIBUNHEALTH.COM - Bukankah sudah tak asing lagi dengan biduran? 

Ya, banyak individu yang tentunya pernah mengalami biduran. 

Biduran ini ditandai dengan adanya benjolan kecil atau besar berbentuk seperti pulau yang berwarna merah. 

Munculnya benjolan tersebut tentunya membuat seseorang merasa kurang nyaman. 

Biasanya anak-anak yang lebih sering mengalami biduran. Namun, bukan berarti orang dewasa tak bisa mengalami biduran. 

Faktor apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami biduran ataupun kekambuhan biduran?

Ilustrasi anak yang mengalami gatal-gatal karena biduran
Ilustrasi anak yang mengalami gatal-gatal karena biduran (freepik.com)

Baca juga: Meski Hilang dalam Waktu 24 Jam, Biduran Bisa Terjadi Lagi, Ini Kata Dokter

Dokter spesialis kulit, dr. Arieffah menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai faktor penyebab biduran. 

Banyak masyarakat awam yang belum memahami faktor penyebab biduran. 

dr. Arieffah Sp.KK menuturkan bahwa faktor penyebab biduran itu banyak sekali. 

Ia menjelaskan,kabar baiknya, biduran biasanya terjadi akibat paparan, baik dari makanan, suhu, obat-obatan di kehidupan sehari-hari. 

2 dari 4 halaman

"Kalau dari faktor penyebab, sebenarnya itu banyak sekali," kata dr. Arieffah. 

"Kabar baiknya adalah biasanya biduran ini terjadi akibat paparan, baik dari makanan, baik dari suhu, baik dari obat-obatan, itu di kehidupan kita sehari-hari." 

Kata dr. Arieffah, kita mudah melacak penyebabnya setelah terjadi biduran. 

Dari hal tersebut bisa memgingat makanan apa yang dikonsumsi, aktivitas yang dilakukan, bahkan bepergian dari tempat dengan iklim maupun suhu yang berbeda. 

Baca juga: Mengenal Definisi Biduran dari Kacamata Medis, dr. Arieffah Sp.KK Beri Penjelasan

Lanjut, kata dr. Arieffah, beberapa orang dengan penyakit tertentu bisa juga berpeikir mengenai obat yang dikonsumsi ataupun diagnosis dalam jangka waktu dekat. 

"Jadi, kita bisa dengan mudah gitu ya melacak ke belakang setelah terjadinya biduran. Kita bisa mengingat apa yang habis kita akan, atau aktivitas apa yang habis kita lakukan. Atau misalnya kita baru-baru bepergian dari tempat mana dengan iklim yang mungkin berbeda atau suhu yang mungkin berbeda," jelasnya. 

"Kalau beberapa orang dengan penyakit-penyakit tertentu ya, bisa juga berpikir 'apa obat yang habis saya konsumsi' atau saya habis diagnosis apa dalam jangka waktu dekat ini." 

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Arieffah menegaskan kabar buruk dari biduran, ternyata pada kasus biduran kronik lebih banyak biduran yang tidak bisa ditemukan penyebabnya. 

"Kabar buruknya adalah lebih banyak biduran yang tidak bisa ditemukan penyebabnya, pada kasus-kasus biduran yang kronik," tuturnya.  

Mengenal Definisi Biduran dari Kacamata Medis

Ilustrasi anak yang mengalami gatal-gatal karena biduran
Ilustrasi anak yang mengalami gatal-gatal karena biduran (freepik.com)

Baca juga: 6 Buah Kering Pemicu Lonjakan Kadar Gula Darah, Wajib Dihindari Penderita Diabetes

3 dari 4 halaman

dr. Arieffah menjelaskan, biduran dari sisi medis ialah adanya pembengkakan yang terjadi secara lokal setempat yang ditandai adanya kemerahan. 

Ukuran dari urtikaria atau biduran, bisa bervariasi. 

Biasanya berukuran kecil-kecil dan ada juga yang berukuran besar-besar seperti pulau. 

"Kalau menurut medis ya, biduran menurut medis itu adalah adanya pembengkakan yang terjadi secara lokal setempat, ditandai dengan adanya kemerahan," ujar dr. Arieffah. 

"Ukuran dari urtikaria atau biduran ini bisa bervariasi. Jadi, biasanya ada yang ukurannya kecil-kecil, ada yang mengeluh ukurannya besar-besar seperti pulau-pulau." 

dr. Arieffah menuturkan, dalam bahasa medis disebut dengan Urtikaria atau bentol. 

Sedangkan masyarkaat awam lebih mengenalnya dengan istilah biduran seperti digigit nyamuk. 

"Kalau bahasa medisnya itu kan Urtikaria atau bentol, tapi kalau bahasa awamnya, kita bilangnya biduran seperti digigit nyamuk," lanjutnya. 

Baca juga: 8 Tanda Umum jika Kadar Gula Darah Tidak Terkontrol, Jangan Sepelekan Ya!

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arieffah menambahkan, gejala umum biduran biasanya rasa gatal yang sangat mengganggu. 

Biduran didefinisikan akan hilang dalam waktu 24 jam. 

4 dari 4 halaman

Bukan berarti hilang dan tidak akan muncul lagi, namun dalam satu hari, biduran biasanya hilang. 

Kalaupun biduran besoknya muncul kembali, itu sudah masalah lain. 

Namun, secara definisi, biduran akan hilang dalam waktu 24 jam. 

"Gejala umum yang menyertai terjadinya biduran ini biasanya adalah rasa gatal yang sangat mengganggu, dan biduran ini kita definisikan akan hilang dalam 24 jam. Jadi di sini bukan berarti hilang itu gak akan muncul lagi, tapi dalam satu hari itu dia (biduran) hilang biasanya." 

"Kalaupun besok muncul lagi, itu masalah lain. Tapi dia (biduran) secara definisi akan hilang dalam 24 jam." tandasnya. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. 

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Bidurandr. Arieffah Sp.DVEGatal
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved