TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian di Indonesia.
Pemicu utamanya adalah gaya hidup, rokok, manajemen stres yang buruk, dan pola makan yang tidak sehat.
Kondisi ini terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol.
Ini mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu yang akhirnya menyebabkan penyakit jantung koroner.
Baca juga: 5 Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner, dr. Destrian Imbau Lakukan Ini

Untuk mendeteksi dini penyakit jantung koroner, Anda disarankan untuk rutin melakukan medical check up.
Lantas, bagaimana pengobatan yang dilakukan untuk penderita penyakit jantung koroner?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah dari RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan pengobatan pada penyakit jantung koroner.
Menurut penjelasan dr. Destrian, terdapat beberapa pengobatan pada penyakit jantung koroner yang disesuaikan dengan seberapa banyak sumbatan tersebut.
Baca juga: Perbedaan Nyeri Dada Karena Penyakit Jantung Koroner dan Nyeri Dada Karena Penyakit Lain
1. Obat-obatan
"Kalau memang betul ada diagnosa jantung koroner, pengobatan pertama yang akan diberikan dokter adalah pemberian obat-obatan," terdang dr. Destrian.
Obatan-obatan yang akan diberikan dokter ada beberapa jenis tergantung kondisi pasien.
- Obat pengencer darah
Obat pengencer darah ini diberikan karena adanya sumbatan pada pembuluh darah, baik itu sumbatan kecil atau sumbatan sebagian.
Sumbatan ini menyebabkan jalan darah menjadi lebih kecil, karena itu diberikan obat pengencer darah.
Jika tidak diberikan obat pengencer darah, akan semakin berat dan sumbatannya akan semakin besar.

- Obat kolesterol
Selain pemberian obat pengencer darah, pasien penyakit jantung koroner juga akan diberikan obat kolesterol.
Obat kolesterol ini tidak hanya untuk menurunkan kolesterol, tapi juga untuk menjaga supaya plak atau sumbatan tidak pecah.
"Makanya saya selalu bilang, bapak atau ibu punya penyakit jantung koroner harus rutin minum obat kolesterol setiap hari."
"Efeknya bukan untuk menurunkan kolesterol bapak atau ibu, tapi untuk mencegah supaya sumbatannya tidak pecah."
"Kalau sumbatannya pecah, bisa jadi serangan jantung, karena itu minum obat kolesterol harus rutin," jelas dr. Destrian.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Penderita Diabetes, Begini Cara Sehat untuk Mengonsumsinya
2. Pemasangan ring jantung
Pengobatan kedua adalah dilakukan pemasangan jantung jika hasil pemeriksaan menunjukkan sumbatan lebih dari 70 persen.
"Ini yang perlu bapak, ibu, atau teman-teman ketahui, yang namanya pemasangan ring itu bukan operasi, jadi jangan takut," imbau dr. Destrian.
"Pasang ring itu tindakan yang istilahnya seperti kita pasang infus. Biasanya pemasangan ring ini bisa lewat pembuluh darah di tangan atau di bagian paha."
"Ini nanti dimasukkan kalau saya bilang seperti selang infus yang ada kawat panjangnya."

"Selang infus yang ada kawatnya ini yang dimasukkan terus dari pembuluh darah yang di paha atau di tangan, sampai ke jantung," jelas dr. Destrian.
Kawat yang dimasukkan ke melalui lengan atau paha ini akan dimasukkan zat pewarna untuk melihat atau mewarnai pembuluh darah jantung.
Jika terjadi sumbatan pada jantung, warna tersebut akan putus di tengah-tengah.
Ketika pembuluh darah hanya tersumbat setengah, warna yang akan terlihat tidak full.
"Jika sudah ditemukan adanya sumbatan, maka harus dipasang ring kalau lebih dari 70 persen sumbatannya," terang dr. Destrian.
Baca juga: 4 Potensi Beras Merah yang Kaya Nutrisi, Kelola Kadar Gula Darah hingga Turunkan Berat Badan
"Tapi kalau sumbatannya kurang dari 70 persen, hanya diberikan obat-obatan saja."
"Sumbatan itu tidak bisa hilang hanya dengan minum obat, dan obat-obatan itu hanya mengurangi gejala."
"Jadi yang kemarin misalnya jalan 100 meter nyeri dada, begitu minum obat jalan 500 meter baru terasa nyeri."
"Sumbatan ini tidak bisa hilang kalau hanya minum obat, kalau sumbatan lebih dari 70 persen sebaiknya dipasang ring," lanjut dr. Destrian.
Baca juga: 5 Minuman Kaya Kalsium untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Jantung
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)