TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung ketika arteri jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah yang kaya oksigen ke jantung.
Kondisi ini mempengaruhi arteri koroner yang lebih besar pada permukaan jantung.
Masalah jantung ini dapat menimbulkan sejumlah keluhan, mulai dari nyeri dada, sesak napas, dan gejala serangan jantung.
Penyakit ini menjadi salah satu momok serius yang perlu Anda waspadai.
Baca juga: Perbedaan Nyeri Dada Karena Penyakit Jantung Koroner dan Nyeri Dada Karena Penyakit Lain
Oleh karena itu, pentingnya untuk melakukan deteksi dini pada penyakit jantung koroner ini.
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah dari RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan tentang cara deteksi dini penyakit jantung koroner.

Menurut penjelasan dr. Destrian, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner.
1. Melakukan medical check up
dr. Destrian menuturkan, untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung koroner, ia imbau untuk melakukan medical check up secara rutin.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, yang nantinya hasil pemeriksaan tersebut akan di anamnesa oleh dokter yang berkaitan.
Pasien akan diberi beberapa pertanyaan mengenai riwayat penyakit hingga riwayat keluarganya.
Karena hasil anamnesa ini akan membantu dokter untuk melakukan deteksi pada pasien, apakah pasien tersebut memiliki penyakit jantung atau tidak.
Baca juga: 5 Minuman Kaya Kalsium untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Jantung
2. EKG atau elektrokardiogram
Pemeriksaan fisik juga bisa untuk mendeteksi penyakit jantung dengan cara melakukan rekaman jantung yang disebut dengan EKG.
EKG atau elektrokardiogram adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk aktivitas kelistrikannya.
3. Rontgen dada
Ketiga bisa melakukan rontgen thorax atau rontgen dada.
Rontgen thorax atau dada adalah prosedur pemeriksaan radiologi yang memanfaatkan radiasi yang bertujuan untuk mendapatkan gambar dan mengevaluasi kondisi organ dalam dada.
"Ini untuk melihat apakah jantung pasien tersebut bengkak atau tidak, dan untuk melihat apakah ada penyebab nyeri dada lainnya, misalnya paru-paru ada infeksi atau tidak."
"Dari rontgen dada juga bisa untuk melihat tulang yang ada di sekitar dada tersebut, apakah tulangnya baik-baik saja atau tidak," jelas dr. Destrian.

Baca juga: 6 Keuntungan Makan Kubis, Tingkatkan Kesehatan Jantung, Cegah Diabetes hingga Cegah Kanker
4. Treadmill test
Pemeriksaan treadmill test ini nantinya pasien akan disuruh lari atas alat treadmill sambil direkam jantungnya.
dr. Destrian menjelaskan, untuk penyakit jantung koroner, saat direkamn dalam kondisi pasien istirahat, hasil rekamannya tidak menunjukkan adanya sumbatan.
Akan tetapi, ketika pasien disuruh lari di atas treadmill, akan terlihat perubahan dari rekamanan jantung.
"Ini bisa mendiagnosis rekaman jantung saat berlari."
"Gejala jantung koroner ini muncul terkait sama aktivitas, karena itu pasiennya disuruh lari, disuruh beraktivitas, sehingga jantungnya berdetak lebih cepat."
"Begitu detakannya lebih cepat, akan terlihat perubahan dari rekaman jantungnya," terang dr. Destrian.
5. USG jantung
Hasil USG jantung ini bisa menunjukkan apakah pasien ini kira-kira ada penyakit jantung koroner atau tidak.
"Jadi untuk screening test-nya ada banyak, yang jelas untuk mendeteksi dini penyakit jantung koroner, pasien harus rutin cek kesehatan secara berkala," imbau dr. Destrian.
Baca juga: 6 Cara Mengurangi Asupan Lemak Trans, Cara Sehat Menjaga Kesehatan Jantung
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)