Breaking News:

6 Alasan Ubi Jalar Baik untuk Kesehatan Jantung, Menurunkan Kadar Kolesterol dan Cegah Hipertensi

Menjadikan ubi jalar sebagai bagian dari pola makan sehat akan membantu menurunkan kadar kolesterol dan menyehatkan jantung secara umum

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lifestyle.kompas.com
manfaat ubi jalar untuk kesehatan jantung, ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol 

TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sangka, ubi jalar ternyata merupakan makanan yang sangat baik untuk mendukung kesehatan jantung.

Konsumsi ubi jalar sebagai bagain dari diet sehat dan seimbang dapat memberikan berbagai perlindungan untuk tubuh, terutama dari masalah kardiovaskuler.

Kanal kesehatan NDTV melansir, makan ubi jalar dapat membantu mencegah hipertensi, kadar kolesterol jahat, serta mengurangi risiko peradangan pada pembuluh darah.

Berikut ini penjelasannya.

manfaat konsumsi ubi jalar untuk kesehatan
manfaat konsumsi ubi jalar untuk kesehatan (sajiansedap.grid.id)

Kaya kalium

Ubi jalar merupakan makanan yang baik untuk jantung karena kandungan nutrisinya yang kaya yang meningkatkan kesehatan kardiovaskular. 

Salah satu komponen utamanya adalah kalium, mineral yang penting untuk menjaga tekanan darah tetap sehat. 

Kalium bekerja dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, mengurangi retensi air, dan merelaksasi dinding pembuluh darah. 

Baca juga: 9 Langkah Membuat Sarapan Sehat untuk Menurunkan Berat Badan

Menurunkan risiko hipertensi

Seperti yang sudah disinggung, efek kalium dalam menyeimbangkan natrium turut membantu menurunkan risiko hipertensi.

2 dari 3 halaman

Ini adalah salah satu faktor penting yang bisa memicu penyakit jantung. 

Dengan mengganti makanan tinggi natrium dengan ubi jalar kaya kalium, individu dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular mereka secara alami.

Menurunkan kolesterol jahat

ilustrasi pembuluh darah yang tersumbat kolesterol
ilustrasi pembuluh darah yang tersumbat kolesterol (grid.id)

Ubi jalar merupakan sumber serat makanan yang sangat baik, yang berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, yang sering disebut sebagai kolesterol jahat. 

Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga meningkatkan risiko aterosklerosis dan serangan jantung. 

Serat juga memperbaiki profil lipid secara keseluruhan, sehingga berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Terlalu Banyak Makan Karbohidrat, Mudah Lemas dan Ingin Makan Manis Terus-menerus

Antioksidan untuk melawan peradangan

Antioksidan yang ditemukan dalam ubi jalar, khususnya antosianin dalam varietas ungu, melawan stres oksidatif, faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung. 

Senyawa ini mengurangi peradangan pada pembuluh darah, memperlancar aliran darah, dan mengurangi risiko pembentukan bekuan darah.

ilustrasi seseorang yang sedang berusaha mendapatkan berat badan ideal
ilustrasi seseorang yang sedang berusaha mendapatkan berat badan ideal (tribunnews.com)

Ideal untuk manajemen berat badan

3 dari 3 halaman

Times of India melansir, ubi jalar merupakan makanan yang padat nutrisi dan mengenyangkan.

Ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. 

Kandungan serat dan karbohidrat kompleks yang tinggi memastikan seseorang menikmati tingkat energi yang berkelanjutan, yang membuat mereka kenyang lebih lama sekaligus mengurangi godaan makan berlebihan. 

Pengaturan ini menghasilkan pengendalian gula darah yang menyebabkan keinginan makan.

Menjaga berat badan ideal sangat penting mengingat obesitas termasuk faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: 4 Kerusakan Mata Akibat Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Berisiko Alami Kebutaan

Kontrol gula

Penelitian menunjukkan bahwa ubi jalar dapat membantu mengendalikan kadar gula darah karena indeks glikemik (IG) yang rendah dan kandungan serat yang tinggi, yang memperlambat pencernaan dan penyerapan glukosa. 

Penelitian yang disorot oleh Cochrane menunjukkan bahwa olahan ubi jalar, terutama yang mengandung 4 gram setiap hari, dikaitkan dengan peningkatan kadar hemoglobin glikosilasi (HbA1c) yang cukup selama 3-5 bulan pada individu dengan diabetes tipe 2.

Sama halnya dengan obesitas, gula darah tinggi atau diabetes juga bisa menjadi salah satu faktor risiko serius penyakit jantung.

Selanjutnya
Tags:
Ubi jalarKesehatan JantungKolesterolgula darahhipertensi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved