TRIBUNHEALTH.COM - Seiring berjalannya waktu, kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
Hal ini dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk membersihkan tubuh, yang menyebabkan penumpukan limbah dan cairan dalam darah.
Melansir Verywell health, jenis penyakit ginjal ini dikenal sebagai nefropati diabetik.
Jika tidak diobati, nefropati diabetik dapat menyebabkan gagal ginjal, yang dapat mengancam jiwa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sekitar 18 persen orang dewasa yang didiagnosis menderita diabetes memiliki penyakit ginjal kronis pada stadium lanjut.
Berikut ini informasi lebih lanjut mengenai sistem ginjal, serta bagaimana diabetes dapat merusak organ tersebut.
Baca juga: 7 Manfaat Mentimun Bagi Kesehatan, Bantu Jaga Kadar Gula Darah
Memahami sistem ginjal

Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah tulang rusuk dan di samping tulang belakang.
Setiap ginjal berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan.
Ginjal merupakan bagian dari sistem ginjal, yang juga meliputi:
- Ureter adalah saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih Anda
- Kandung kemih menyimpan urin sampai bisa dikeluarkan
- Uretra mengeluarkan urin dari tubuh
- Ginjal berfungsi sebagai sistem penyaringan.
Baca juga: 5 Teh Terbaik untuk Penderita Diabetes, Dapat Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Ginjal membuang limbah, cairan berlebih, dan zat asam dari tubuh.
Ginjal yang sehat membantu menjaga keseimbangan air, garam, dan mineral dalam darah.
Ginjal juga memproduksi vitamin D dan eritropoietin.
Vitamin ini membantu tubuh menyerap kalsium dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Dampak diabetes pada kerusakan ginjal

Seperti disinggung diawal artikel, diabetes pada akhirnya dapat merusak organ ginjal.
Melansir organisasi National Kidney Foundation, hal ini terjadi karena diabetes dapat merusak ketiga hal berikut.
Pembuluh darah di dalam ginjal
Unit penyaringan ginjal diisi dengan pembuluh darah kecil.
Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh ini menyempit dan tersumbat.
Tanpa darah yang cukup, ginjal menjadi rusak dan albumin (sejenis protein) melewati penyaring ini dan berakhir di urin, padahal seharusnya tidak.

Kerusakan saraf
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dalam tubuh.
Saraf membawa pesan antara otak dan seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk kandung kemih.
Saraf memberi tahu otak Anda saat kandung kemih Anda penuh.
Namun, jika saraf kandung kemih rusak, Anda mungkin tidak dapat merasakan saat kandung kemih Anda penuh.
Tekanan dari kandung kemih yang penuh dapat merusak ginjal Anda.
Baca juga: 7 Tips Cegah Luka Kaki pada Penderita Diabetes, Penting agar Terhindar dari Amputasi
Saluran kemih
Jika urine tertahan di kandung kemih dalam waktu lama, Anda mungkin mengalami infeksi saluran kemih.
Hal ini disebabkan oleh bakteri.
Bakteri adalah organisme kecil seperti kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Bakteri tumbuh dengan cepat dalam urine dengan kadar gula tinggi.
Infeksi ini paling sering menyerang kandung kemih, tetapi juga dapat menyebar ke ginjal.
(TribunHealth.com)