TRIBUNHEALTH.COM - Temporomandibular Disorder (TMD) atau gangguan sendi temporomandibular adalah kondisi yang melibatkan nyeri dan disfungsi pada sendi rahang.
TMD tersebut dapat mengganggu aktivitas penderitanya karena akan mengurangi fungsi dari rahang itu sendiri.
Menurut dr. Kharisma Nisa dalam program Healthy Talk Tribun Health (10/11), TMD sering kali dipicu oleh berbagai faktor, baik fisik maupun emosional penderitanya.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama TMD yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Mengenal TMD atau Gangguan Sendi Rahang, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Gigi dan Bedah Mulut

1. Kebiasaan Menggertakkan Gigi
Kebiasaan menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang bawah tanpa disadari, yang sering disebut dengan bruxism , adalah salah satu penyebab paling umum.
Kebiasaan ini biasanya terjadi saat tidur atau saat seseorang merasa cemas.
Tekanan berlebihan pada sendi rahang akibat bruxism menyebabkan otot rahang bekerja ekstra keras, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan nyeri dan kerusakan pada sendi temporomandibular.
2. Cedera Fisik pada Rahang
Selain itu, cedera fisik pada rahang atau wajah juga merupakan penyebab signifikan.
Cedera yang disebabkan oleh kecelakaan, pukulan, atau benturan langsung pada rahang dapat merusak struktur sendi rahang atau jaringan lunak di sekitarnya, sehingga mengakibatkan peradangan.
Cedera seperti ini tidak hanya berdampak langsung, tetapi juga dapat memicu penderitaan yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan baik.
3. Stres Psikologis

Selanjutnya dr. Kharisma menyoroti bahwa stres psikologis dapat berperan besar dalam meningkatkan risiko TMD.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya secara alami merespons dengan menegangkan, termasuk otot-otot di sekitar rahang.
Ketegangan yang terjadi secara berulang kali akibat stres dapat menyebabkan otot rahang menjadi kaku, meningkatkan risiko nyeri pada sendi rahang.
Kondisi ini menunjukkan hubungan erat antara kesehatan mental dan fisik, yang sering kali terabaikan.
4. Kelainan Struktur Gigi
Kelainan struktur atau bentuk gigi juga bisa menjadi faktor penyebab TMD.
Ketika gigi tidak sejajar atau terdapat masalah pada gigitan, beban yang diterima rahang tidak merata.
Ketidaksejajaran ini memaksa sendi rahang bekerja lebih keras, yang akhirnya menyebabkan gangguan pada sendi dan otot rahang.
5. Penyakit Radang Sendi (arthritis)

Baca juga: Gigi Susu Anak Habis karena Karies, Apa yang Perlu Dilakukan Saat Waktunya Tumbuh Gigi Permanen?
Penyebab lainnya termasuk penyakit radang sendi (arthritis) yang bisa menyerang sendi rahang.
Peradangan yang disebabkan oleh arthritis akan mengikis sendi dan jaringan lunak di sekitarnya, menyebabkan rasa nyeri yang terus-menerus.
Meskipun arthritis lebih sering terjadi pada sendi lain seperti lutut dan siku, sendi rahang juga bisa terdampak, terutama pada mereka yang memiliki riwayat arthritis.
Dalam penanganan kasus pada pasien TMD, dr. Kharisma menekankan pada pentingnya mengenali dan mengatasi faktor-faktor pemicunya terlebih dahulu.
Kesadaran untuk menjaga kesehatan rahang melalui kebiasaan hidup sehat dan mengelola stres dengan baik juga dapat membantu mengurangi resiko TMD.
Bagi mereka yang mengalami gejala seperti nyeri rahang, bunyi klik saat membuka mulut, atau kesulitan menggerakkan rahang, disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat.
(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)