TRIBUNHEALTH.COM - Gigi bungsu merupakan gigi yang terakhir kali tumbuh.
Bahkan gigi bungsu tumbuh ketika seseorang sudah berusia dewasa.
Sayangnya, ketika gigi bungsu tumbuh kerap kali sudah tidak ada ruang kosong di area rahang sehingga terjadi impaksi.
Impaksi gigi bungsu menyebabkan rasa sakit luar biasa sehingga kerap memerlukan pencabutan atau tindakan lainnya.
Sebelum terjadi impaksi, bolehkah berinisiatif memeriksakan gigi bungsu?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, Rs PKU Muhammadiyah Surakarta, drg. Kharisma Nisa, Sp.B.M.M, ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Berikut ini jawaban drg. Kharisma Nisa, Sp.B.M.M dalam kutipan langsung.
Baca juga: 5 Metode Penanganan Impaksi pada Gigi Bungsu

“Iya, bisa.
Kalau untuk inisiatif, boleh-boleh dilakukan, tapi setelah mengetahui hasilnya, mungkin nanti harus berkonsultasi ya ke dokter spesialis bedah mulut.
Kita juga sering sekali untuk dapat konsul, malah justru banyak sekali pasien itu datang itu pertama kali bukan ke kita, tapi justru ke dokter saraf dulu.
Jadi konsulannya ke dari dokter saraf, mereka mengonsulkan pasien itu kenapa keluhan pusingnya itu yang sangat hebat menjalar, atau bahkan sampai dia harus masuk rumah sakit.
Itu ternyata setelah ditelusuri, enggak ada masalah di sarafnya, ternyata ada infeksi yang disebabkan dari gigi bungsu yang tumbuh miring atau impaksi itu.
Akhirnya kita sering dikonsuli waktu pasien itu di rumah sakit ya, kita kolaborasi dengan dokter saraf.
Setelah kita ambil, ternyata pasiennya langsung lebih enakan, gitu.
Itu sering juga terjadi.”
Saksikan penjelasan lengkap drg. Kharisma Nisa, Sp.B.M.M tentang “Impaksi Gigi Bungsu: Mitos, Fakta, dan Langkah-langkah Penanganan” dalam tayangan YouTube berikut.