Breaking News:

Depresi Bisa Menimbulkan Rasa Lelah Berlebihan, Simak Bedanya dengan Kelelahan Biasa

Selain kelelahan, sederet tanda depresi berikut ini juga perlu diwaspadai, apa saja?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribunnews.com
ilustrasi seseorang yang mengalami depresi dan kelelahan berlebihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Depresi bisa menyerang siapa saja, dan sering kali seseorang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya.

Salah satu tanda yang harus diwaspadai adalah kelelahan berlebih.

Kelelahan ekstrem ini sering kali muncul bersamaan dengan gejala lain yang lebih umum.

Menurut situs medis WebMD, depresi atau kecemasan kadang-kadang menjadi penyebab utama dari kelelahan kronis.

Ini berarti bahwa individu dengan depresi atau kecemasan bisa mengalami kecemasan berkepanjangan dan berada dalam suasana hati yang tertekan hampir sepanjang hari.

ilustrasi pasien depresi yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter
ilustrasi pasien depresi yang sedang melakukan konsultasi dengan dokter (health.kompas.com)

Keadaan ini dapat menyebabkan minat pada aktivitas sehari-hari menurun.

Selain merasa lelah, kebiasaan makan juga bisa terganggu.

Orang dengan depresi mungkin makan terlalu banyak atau sebaliknya, terlalu sedikit.

Mereka juga bisa mengalami gangguan tidur, baik tidur terlalu banyak atau kurang tidur, merasakan putus asa, dan merasa tidak berharga, di samping gejala serius lainnya.

Informasi serupa disampaikan oleh Insider.

2 dari 4 halaman

Bagi mereka yang mengalami depresi, Insider melaporkan bahwa rasa lelah adalah gejala yang sangat umum.

"Kelelahan adalah salah satu ciri khas dari depresi," kata Amy Ricke, MD, dari Your Doctors Online kepada Insider.

Depresi menurunkan tingkat energi, dan gejala seperti kesedihan serta rasa kesepian yang mendalam dapat memperburuk kelelahan.

Baca juga: Mudah Lelah? Bisa Jadi Tubuh Kekurangan Nutrisi Ini

Bagaimana Depresi Mempengaruhi Neurotransmiter dan Membuat Tubuh Lelah

Depresi diduga berkaitan dengan perubahan pada neurotransmiter otak seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin.

Neurotransmiter ini berperan penting dalam mengatur energi, tidur, nafsu makan, motivasi, dan rasa kesenangan, ungkap Ricke.

Menurut Harvard Health Publishing, depresi merupakan penyakit kompleks dengan banyak penyebab dan faktor yang saling terkait, termasuk genetika, kondisi medis, peristiwa hidup yang penuh tekanan, dan kimia otak.

Membedakan kelelahan biasa dan kelelahan yang disebabkan oleh depresi juga bukan hal yang mudah.

"Kelelahan dan depresi bisa terlihat sangat mirip," kata Alex Dimitriu, MD, seorang psikiater dan ahli pengobatan tidur yang juga pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine.

Cara Membedakan Kelelahan Biasa dan Kelelahan karena Depresi

ILUSTRASI - Kelelahan jadi tanda serangan jantung pada wanita
ILUSTRASI - Kelelahan jadi tanda serangan jantung pada wanita (Pexels)
3 dari 4 halaman

Gejala kelelahan dan depresi sama-sama mencakup energi yang rendah, motivasi yang minim, serta anhedonia, atau hilangnya minat terhadap aktivitas yang menyenangkan, tambah Dimitriu.

Salah satu cara membedakannya adalah dengan melihat minat seseorang dalam beraktivitas.

Orang yang merasa lelah masih memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu, tetapi kekurangan energi. Sebaliknya, orang dengan depresi cenderung kehilangan minat pada aktivitas itu sendiri.

"Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan adalah berapa lama suasana hati buruk berlangsung, dan apakah itu membaik setelah tidur," kata Dimitriu.

Tidur yang nyenyak di malam hari biasanya bisa memperbaiki suasana hati orang yang kelelahan, katanya.

Namun, kelelahan akibat depresi sering kali memengaruhi setiap aspek kehidupan seseorang, tambah Ricke.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Mulai Kelebihan Gula, Cepat Lelah, Gampang Haus, hingga Penglihatan Kabur

Dampak Depresi dalam Kehidupan Sehari-hari

Secara fisik, kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, atau berpakaian bisa menjadi sangat sulit dilakukan.

"Tubuh bisa terasa berat, lamban, dan kaku akibat depresi," jelas Ricke.

Secara kognitif, depresi dapat menyebabkan "kesulitan dalam menjaga fokus, berkonsentrasi, dan memproses informasi," tambah Ricke.

4 dari 4 halaman

Kurang tidur juga bisa menimbulkan efek kognitif serupa, yang membuat konsentrasi menjadi sulit.

Secara emosional, efek depresi bisa sangat kuat.

ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah
ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah (health.kompas.com)

"Kelelahan membuat semakin sulit untuk menyingkirkan pikiran dan perasaan yang sudah membingungkan, yang merupakan bagian dari depresi," jelas Ricke.

Menjalin hubungan emosional dengan teman, keluarga, atau orang-orang di sekitar juga bisa menjadi lebih menantang saat merasa lelah, tambahnya.

Dan pada akhirnya, "hal ini bisa memperparah rasa kesepian dan keputusasaan," ujar Ricke.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
lelahKelelahandepresikecemasan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved