TRIBUNHEALTH.COM - Kadar gula darah sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, terlebih lagi pada mereka yang menderita diabetes.
Melonjaknya gula darah pada penderita diabetes dapat berefek pada kondisi mereka.
Jika tidak dikontrol dengan baik bisa saja hal ini menyebabkan komplikasi.
Sebelum hal itu terjadi, ada sejumlah hal yang perlu diketahi terkait tanda tingginya kadar gula darah.
Gejala yang paling umum adalah lapar, haus, dan sering buang air kecil.
Dilansir Kompas.tv dari Healthline, pada beberapa keadaan, kelebihan gula darah juga menyebabkan pusing, kesemutan, dan sederet hal berikut ini.
Baca juga: 7 Buah dan Sayur yang Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat, Bantu Kontrol Diabetes
1. Sering haus dan buang air kecil
Sering merasa harus dan meningkatnya frekuensi buang air kecil menjadi dua tanda teratas tingginya kadar gula darah.
Penjelaannya, ketika terjadi penumpukan gula dalam darah, maka ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan menyerap kelebihan gula.
Jika ginjal kesulitan menyeimbangkan kadar gula, kelebihan gula akan dikeluarkan melalui urine, sehingga buang air kecil bisa menjadi lebih sering dan cairan yang keluar lewat urine juga lebih banyak.
Pada akhirnya, banyaknya cairan yang dikeluarkan akan membuat orang haus terus menerus.

2. Mudah lapar
Tingginya kadar gula juga meningkatkan rasa lapar.
Pada penderita diabetes, gula yang diserap dari makanan tidak masuk ke dalam sel sehingga tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup.
Akibatnya tubuh terus merasa lapar dan nafsu makan meningkat.
3. Mudah lelah
Gula merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh.
Namun, kadar gula yang tinggi dalam darah bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam mengolah gula menjadi energi.
Ini sebabnya tubuh menjadi lemas dan mudah lelah dari biasanya.
Baca juga: 4 Dampak Buruk Banyak Makan Gula Selain Diabetes: Jadi Mudah Lelah dan Bikin Obesitas
4. Penglihatan buram dan sering pusing
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebut, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa di mata akibat cairan yang bocor.
Hal ini diklaim dapat mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan menjadi buram dan sulit fokus.
Tingginya kadar gula darah juga memicu rasa pusing.
5. Sering kesemutan
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik.
Neuropati diabetik tersebut menimbulkan gejala berupa sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan.
Dalam beberapa kasus, penderita kadar gula tinggi juga sering mengalami nyeri kaki dan tangan, terutama pada malam hari.

6. Perubahan warna kulit
Kelebihan gula juga memicu berubahnya warna kulit.
Misalnya pada lipatan leher yang bisa menggelap.
Kondisi ini diketahui terjadi akibat resistensi hormon insulin, yang umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
Baca juga: 3 Makanan Penurun Gula Darah Tinggi, Wajib Dikonsumsi Penderita Diabetes
7. Gusi sering berdarah
Penyakit gusi adalah salah satu bagian dari komplikasi diabetes yang membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Sebab, respons tubuh terhadap infeksi adalah melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah.
Saat kadar gula tinggi, kandungan glukosa dalam air liur juga turut meningkat. Semakin banyak kandungan glukosa, semakin banyak pula bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut untuk membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi.
Jika tidak diatasi, penyakit ini dapat berkembang menjadi periodontitis. Penyakit ini dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah atau bisul, atau bahkan gigi tanggal.
*Diolah dari Kompas.tv
(TribunHealth.com, Kompas.tv)