TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah kalian mendengar istilah bibir sumbing?
Dikutip Tribunhealth dari (Kompas.com) Bibir sumbing merupakan kelainan cacat lahir di mana bibir atas bayi tidak terbentuk sempurna sehingga timbul celah di antara bibir, terkadang disertai adanya celah langit-langit.
Akibatnya, bibir memiliki celah terbuka atau tampak terbelah yang dapat muncul pada bagian tengah, kanan, atau kiri bibir.
Angka kejadian bibir sumbing dan langit langit di dunia hampir 10 bayi dari 10.000 kelahiran.
Berikut ini suplemen untuk meningkatkan kesehatan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 9 Manfaat Stevia untuk Gantikan Gula, Aman untuk Penderita Diabetes karena Rendah Indeks Glikemik

Data di Amerika menunjukan bahwa sekitar 1 dari setiap 1.600 bayi dilahirkan dengan bibir sumbing dan celah langit-langit.
Sedangkan di Indonesia kasus bibir sumbing hampir menyentuh 6.000 kasus setiap tahun, atau sekitar 2,4 persen dari total seluruh bayi yang lahir.
Cacat lahir ini sering disebut dengan celah mulut atau celah orofasial. Kelainan ini juga dapat mengubah bentuk atau fungsi satu atau lebih bagian tubuh.
Berikut ini produk untuk meningkatkan kesehatan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya.
Menurut penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofacial, dari RS PKU Muhamadiyah Surakarta, drg. Kharisma Nisa, Sp. B.M.M yang dikutip dari program Beauty Talk di Tribun Health, bibir sumbing merupakan suatu kelainan yang biasanya terjadi pada anak dengan kondisi bibir yang masih memiliki celah.
Celah yang muncul pada mulut tersebut dapat terjadi pada satu sisi, dua sisi, dan bahkan peluasannya bisa sampai ke langit-langit mulut.
Bibir sumbing terbentuk ketika jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut pada saat embriologi pada janin tidak menyatu dengan sempurna. Sehingga bayi terlahir dengan cacat berupa kelainan bibi sumbing atau celah palatal (terpisahnya atap rongga mulut) tersebut.
Berikut ini suplemen untuk meningkatkan kesehatan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Biasanya kelainan bawaan ini akan mempengaruhi aktivitas karena mengganggu fungsi mulut sehingga perlu dioperasi dan diatasi dengan tindakan medis.
Menurut drg. Kharisma Nisa ada beberapa penyebab yang membuat seorang anak terlahir cacat dengan kelainan bibir sumbing dan yang paling sering adalah karena faktor genetik.
Pada pasien-pasien yang mengalami kelainan bibir sumbing biasanya tim dokter selalu menanyakan apakah memiliki riwayat keluarga yang sebelumnya memiliki kelainan serupa atau dari segi paternaal dan maternalnya (silsilah keluarga).
Baca juga: Cara Makan Nasi untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Kelainan bibir sumbing juga dapat terjadi karena faktor si ibu kekurangan nutrisi terutama asam folat pada saat anak masih dalam kandungan berbentuk janin. Atau bisa saja si ibu juga mengalami infeksi pada saat kehamilan.

Faktor lain yang dapat menyebabkan bibir sumbing adalah bisa jadi ketika mengandung, ibu hamil mengonsumsi obat-obatan terlarang, merokok, atau banyak mengonsumsi bahan-bahan yang kurang baik untuk tubuh.
Namun yang paling sering terjadi adalah karena faktor genetik dan kekurangan nutrisi saat kehamilan.
Berikut ini produk untuk meningkatkan kesehatan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya.
(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)
Baca juga: 5 Jenis Teh yang Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan, Cocok Dikonsumsi Saat Diet