Breaking News:

Konsumsi Minuman Kolagen Bisa Meningkatkan Kesehatan Kulit? Begini Kata dr. Lusiyanti Sp.KK

Sering dikatakan bahwa konsumsi kolagen bisa meningkatkan kesehatan kulit. Begini kata dokter spesialis kulit dan kelamin.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
ilustrasi minuman kemasan yang mengandung kolagen 

TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki kulit yang sehat adalah dambaan semua orang. 

Terutama, para wanita yang paling sering memperhatikan kondisi kulitnya. 

Kulit yang tidak sehat membuat penampilan kurang menarik. 

Tak heran jika banyak individu yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kulit yang sehat. 

Salah satu upaya yang dilakukan ialah konsumsi minuman berkolagen. 

Dapatkan produk yang membantu mengatasi kulit berjerawat dan kemerahan di sini

Benarkah minuman kolagen dapat meningkatkan kesehatan kulit?

ilustrasi konsumsi minuman kolagen
ilustrasi konsumsi minuman kolagen (kompas.com)

Baca juga: 9 Jus Sayur untuk Menurunkan Berat Badan, Menu Pilihan yang Bisa Dicoba!

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai minuman kolagen untuk meningkatkan kesehatan kulit. 

Seringkali kita menjumpai seseorang mengonsumsi minuman kolagen untuk meningkatkan kesehatan kulit. 

dr. Lusiyanti menuturkan, berdasarkan beberapa penelilita menunjukkan bawha minuman kolagen sebenarnya mengandung  hydrolyzed ataupun peptide, yang merupakan susunan dari asam amino. 

2 dari 4 halaman

Ia menambahkan, kolagen yang dikonsumsi dan diserap tubuh ini adalah pecahan dari asam amino.

Dapatkan pelembap yang cocok untuk kulit berminyak di sini

Asam amino tersebut dirangkai kembali dalam bentuk kolagen di tubuh. 

Baca juga: Perawatan Tepat untuk Mengatasi Pori-pori Membesar

"Berdasarkan beberapa penelitian, minuman kolagen itu yang kandungannya sebenarnya kolagen hydrolyzed ataupun peptide ya, itu susunan dari asam amino," 

"Jadi waktu kita konsumsi, yang diserap oleh tubuh itu sebenarnya pecahan dari asam amino," tambahnya. 

"Asam amino ini akan dirangkai kembali dalam bentuk kolagen di tubuh kita," 

Kata dr. Lusiyanti, saat asam amino diserap tubuh, tidak langsung dibentuk menjadi kolagen. 

Namun, tubuh akan mengenailnya sebagai breakdown dari kolagen, sehingga tubuh diberikan sinyal adanya pemecahan kolagen, dan akhirnya terbentuknya lebih banyak kolagen. 

ilustrasi minuman kemasan yang mengandung kolagen
ilustrasi minuman kemasan yang mengandung kolagen (health.kompas.com)

 

Baca juga: 3 Cara Makan Kentang untuk Diet, Terapkan Metode Ini

"Jadi, waktu diserap bukannya langsung dibentuk. Tapi tubuh mengenalinya sebagai breakdown dari kolagen. Jadi akan memberikan signal ke tubuh kita untuk 'oh ada breakdown nih, ada pemecahan kolagen', jadi akan membentuk lebih banyak kolagen," tutur dr. Lusiyanti. 

3 dari 4 halaman

Sampai saat ini pun, kata dr. Lusiyanti penelitian masih terus berjalan. 

Ada sebagian peneliti yang menunjukkan adanya proses kolagenisasi setelah rutin konsumsi kolage selama 4 sampai 12 minggu. 

Namun, perlu diketahui dulu  mengenai kadar kolagen yang diminum, karena semakin tinggi kadar kolagen, maka semakin baik. 

Akan tetapi sebelum minum kolagen tentinya harus diketahui terlebih dahulu konsentrasinya. 

Dapatkan produk yang membantu meningkatkan nafsu makan anak di sini

Hindari yang mengandung banyak gula daripada kolagennya. 

Baca juga: 5 Bahan Perawatan yang Mengatasi Pori-pori Besar, Coba Gunakan Ini

"Jadi sebenarnya seperti itu. Bukannya langsung minum terus jadi kolagen gitu. Berguna atau tidak, sampai saat ini penelitian masih berjalan terus. Jadi masih pro and kontra," 

"Ada sebagian peneliti yang menunjukkan bahwa ada proses kolagenisasi setelah konsumsi rutin dari kolagen ini selama 4 sampai 12 minggu. Tapi kita lihat dulu juga kalau kolagen itu kadar yang diminumnya, karena makin tinggi kadarnya itu makin baik sebenarnya," sambungnya. 

Dapatkan produk susu yang cocok untuk tumbuh kembang anak di sini

"Tapi kalau misal dalam minuman kolagen atau apa, kita harus lihat dulu tuh konsenstrasi kolagen di dalamnya. Jangan banyakan gulanya daripada kolagennya." tegas dr. Lusiyanti. 

4 dari 4 halaman

Ini disampaikan oleh dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong. 

(TribunHealth.com/PP) 

 

Selanjutnya
Tags:
Kolagendr. Lusiyanti M.Med. Sp.KKTribunhealth.comKesehatan kulitDokter spesialis kulit dan kelaminJerawat
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved