TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran atau disebut juga dengan spontaneous abortion merupakan keadaan berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang atau bertahan hidup.
Biasanya keguguran sering terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Jumlah keguguran yang sangat kecil disebut lahir mati dan terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Banyak ibu hamil yang khawatir akan hal ini, sehingga muncul berbagai pertanyaan untuk mencegah terjadinya keguguran.
Berikut ini terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengenai upaya untuk mencegah keguguran.
Baca juga: Benarkah Rutin Konsumsi Asam Folat Dapat Mencegah Keguguran? dr. Hafi Menjawab

Baca juga: Dokter, Bagaimana Perbedaan Gumpalan Darah Saat Keguguran dan Saat Menstruasi? dr. Hafi Menjawab
Berikut ini suplemen untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, klik di sini untuk mendapatkannya.
Pertanyaan:
Dokter, lantas upaya apa saja yang bisa dilakukan oleh setiap wanita yang sedang hamil, untuk mencegah terjadinya keguguran?
Dina, Boyolali.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjawab:
dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang praktek di RSU Hidayah Boyolali, RS UNS, dan RS Indosehat Karanganyar.
Berikut ini beberapa upaya-upaya untuk mencegah terjadinya keguguran atau abortus.
1. Mengonsumsi asam folat
Upaya pertama untuk mencegah terjadinya keguguran atau abortus adalah mengonsumsi asam folat.
Bahkan pada ibu yang mau merencanakan kehamilan, minum asam folat 3 bulan sebelumnya dianjurkan dan diimbau mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram dosisnya.
Anjuran ini berlaku bagi ibu hamil yang tidak ada risiko berulang mengalami keguguran.
Jika ibu hamil ada faktor kelainan pada janin atau ada keguguran berulang, lebih baik mengonsumsi asam folat lebih tinggi yaitu 1000 mikrogram.
Baca juga: Dokter, Benarkah Ada Makanan Tertentu yang Dapat Meningkatkan Risiko Keguguran pada Ibu Hamil?
Berikut ini produk untuk meningkatkan kecantikan, klik di sini untuk mendapatkannya.
2. Melakukan gaya hidup sehat
Ibu hamil dianjurkan untuk berolahraga secara teratur jika tidak memiliki faktor risiko.
Ia juga diimbau untuk tidak merokok, tidak mengonsumsi kafein dalam dosis yang tinggi, karena hal ini berpengaruh atau berisiko terhadap suatu abortus.
dr. Hafi imbau ibu hamil untuk tidak mengonsumsi teh dan kopi terlalu sering, dan harus dibatasi sebanyak tiga cangkir setiap harinya.
Tak hanya itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk tidak minum alkohol, dianjurkan tidak minum jamu-jamuan yang mungkin berisiko pada ibu hamil.
Saat minum obat, ibu hamil harus minum obat yang memang sudah terbukti aman untuk ibu hamil.
Tidak boleh stres, karena stres yang berlebihan juga akan mempengaruhi atau menjadi faktor risiko terjadinya abortus.
Pastikan ibu hamil beristirahat dengan cukup, karena ini juga akan baik untuk kehamilannya.
Istirahat yang cukup dan bisa mengelola stres dengan baik, akan mengurangi risiko terjadinya abortus.

Berikut ini produk untuk mendukung tumbuh kembang bayi, klik di sini untuk mendapatkannya.
3. Mencegah infeksi
Cara mencegah infeksi adalah ibu hamil harus rutin mencuci tangan dengan sabun.
Ibu hamil sebaiknya membiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, cuci tangan setelah melakukan aktivitas dan memegang sesuatu.
Hal ini dianjurkan karena untuk mencegah terjadinya suatu infeksi.
Baca juga: dr. Arieffah, Sp. KK Jelaskan Dampak Buruk Penggunaan Skincare Bermerkuri pada Ibu Hamil
4. Mengelola kondisi khusus
Mengelola kondisi khusus misalnya ibu hamil memiliki faktor risiko seperti hipertensi, tentunya harus meminum obat untuk tensi tinggi atau obat tensi.
Jika menderita diabetes, harus mengonsumsi obat diabetes melitus.
Sebisa mungkin selama kehamilan harus dikontrol dengan baik, karena jika kadar gula darahnya terkontrol dengan baik, ibu hamil akan baik-baik saja dan dapat mengurangi faktor risiko abortus.
5. Lakukan aktivitas seksual yang aman
Saat kehamilan berlangsung, ibu hamil masih diperbolehkan melakukan aktivitas seksual, namun harus dilakukan dengan aman.
Jika ibu hamil dinyatakan amana kehamilannya, tidak ada masalah tertentu, ibu hamil tetap bisa aktivitas seksual seperti biasa, tapi harus berhati-hati.
Baca juga: Dokter, Apakah Stretch Mark yang Muncul Saat Hamil Bisa Dicegah dan Bagaimana Penanganannya?
Berikut ini produk untuk meningkatkan kesehatan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)