TRIBUNHEALTH.COM - Apakah kalian pernah mendengar istilah Megalomania?
Sepertinya istilah tersebut masih terdengan asing bagi masyarakat awam. Lalu apakah megalomania itu?
Secara umum, megalomania dapat diartikan sebagai gangguan konsepsi atau keyakinan diri seseorang yang dibersar-besarkan secara berlebihan, kondisi ini dapat membuat pengidapnya merasa yakin bahwa dirinya memiliki kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, hingga bakat yang luar biasa.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang Megalomania, simak penjelasan dari narasumber Healthy Talk Tribunhealth (31/8) yaitu Psikolog di Psikologi Keluarga, Adib Setiawan S. Psi, M. Psi.
Menurut penjelasan Pak Adib, Megalomania merupakan suatu keyakinan seseorang dimana dirinya merasa cerdas, misalnya timbul adanya rasa memiliki kekuasaan, rasa memiliki kekayaan, merasa kaya raya.
Baca juga: Cara Mudah Deteksi Dini Kondisi Skin Barrier yang Rusak, Dokter Kecantikan Imbau Lakukan Hal Ini
Namun keyakinan ini bentuknya adalah sering disebut sebagai Wahab atau keyakinan palsu dengan merasa dirinya cerdas namun sudah dalam tahap yang berlebihan atau ekstrem.
Contohnya, bisa saja orang itu merasa dirinya dapat mengobati kanker atau menemukan obatnya dan merasa dirinya memiliki banyak harta yang membuat dia kaya dan berkuasa padahal dirinya hanya orang biasa-biasa saja.
Seseorang yang terindikasi mengidap gangguan megalomania cenderung merasa dirinya lebih unggul dari orang lain dan ingin mendapatkan penghormatan tanpa syarat dengan layak.
Berikut ini produk untuk mendukung tumbuh kembang bayi, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Dokter, Benarkah Ada Makanan Tertentu yang Dapat Meningkatkan Risiko Keguguran pada Ibu Hamil?
Namun dalam banyaknya kasus megalomania yang terjadi di lingkungan sekitar kita, masih banyak yang belum bisa membedakan antara Megalomania dengan NPD atau sering disebut Narcistic Personality Disorder.
Dikutip dari Healthy Talk, Pak Adib menjelaskan perbedaan antara Megalomania dengan NPD antara lain,
Jika NPD sendiri lebih ke gangguan kepribadian dan belum masuk dalam tahap yang parah, sedangkan megalomania jauh lebih parah atau dapat dikatakan bahwa megalomania tidak hanya terjadi pada gangguan narsistik.
Tetapi juga bisa muncul pada gangguan-gangguan lain misalnya gangguan bipolar, gangguan skizofrenia, dan depresi berat dapat mengalami magalomania tersebut.
Berikut ini produk perawatan kulit untuk meningkatkan kesehatan skin barrier, klik di sini untuk membelinya.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa penderita NPD akan mengalami megalomania. Hal itu bisa terjadi jika seseorang memiliki tingkat narsistik berat yang lebih mengarah ke ciri-ciri megalomania itu sendiri.
Artinya dalam kasus ini ada 2 jenis narsistik yaitu nersistik yang realitas dan tidak.
Maksudnya, jika yang realistis masih ada di tahap yang normal dalam arti tidak mengalami gangguan jiwa yang parah, sedangkan gangguan megalomania memiliki tingkat narsistik yang lebih parah.
(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)
Baca juga: 5 Makanan Penambah Energi Bagi Wanita saat Menstruasi
Baca juga: Sering Ngantuk di Pagi Hari? Intip 9 Penyebab Kualitas Tidur yang Buruk