TRIBUNHEALTH.COM - Apa pun tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah berlebihan sekalipun dikenal sebagai makanan sehat, termasuk telur.
Telur ayam dikenal sebagai salah satu makanan sehat kaya manfaat.
Telur menyajikan berbagai vitamin sehingga dikenal sebagai menu paket lengkap.
Kendati demikian, makan telur dalam jumlah berlebihan juga tidak disarankan.
Kebanyakan makan telur dapat menyebabkan berbagai masalah seperti potensi alergi, terkontaminasi penyakit dari telur, masalah pencernaan, hingga kadar kolesterol.
Dilansir TribunHealth.com dari HealthShots, berikut ini penjelasannya.
Alergi
Promo Vitalife Vitamin C buy one get one, beli di Official Store Shopee
Telur merupakan salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum.
Telur dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk anafilaksis yang parah.
Jika Anda mengalami gejala seperti gatal-gatal, bengkak, ruam, eksim, gejala gastrointestinal, kesulitan bernapas, hidung meler, mata merah atau berair, hidung tersumbat, pusing, atau sesak dada, segera konsultasikan dengan dokter.
Hindari telur jika Anda pernah mengalami alergi setelah mengonsumsi telur.
Baca juga: Iritasi Kulit Bisa Disebabkan Karena Alergi, Berikut Area yang Rentan Mengalami Iritasi Kulit
Penyakit bawaan makanan
Telur mentah atau setengah matang dapat menimbulkan risiko infeksi salmonella yang dapat menyebabkan gejala termasuk mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Bakteri ini umumnya menyebar ke telur melalui ayam dan unggas lainnya.
Hal ini lebih umum terjadi ketika telur tidak ditangani, disimpan, atau dimasak dengan benar.
Jadi, gunakan telur yang dipasteurisasi atau pastikan telur dimasak hingga matang untuk menurunkan risiko ini.
Masalah pencernaan
Beli susu Enfagrow dengan harga menarik di Official Shopee
Mengonsumsi terlalu banyak telur dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut pada sebagian orang.
Sebagian orang juga mengalami gangguan pencernaan, gas, dan kembung.
Orang yang tidak toleran terhadap telur mungkin mengalami lebih banyak masalah gastrointestinal sehingga mereka harus menghindari makan terlalu banyak telur.
Anda mungkin juga mengalami gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti diare.
Selain itu, mengonsumsi telur bersama dengan makanan berlemak tinggi lainnya dapat memicu sembelit, jadi membatasi asupan Anda akan lebih baik.
Baca juga: 10 Tanda Kesehatan Ususmu Sangat Buruk, Sering Mengalami Masalah Pencernaan hingga Bau Mulut
Peningkatan kadar kolesterol
Telur mengandung kolesterol makanan, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah tinggi pada sebagian orang.
Satu telur besar diyakini mengandung 186 miligram kolesterol, yang sebagian besar ditemukan di kuning telur.
Namun, penelitian telah menemukan bahwa telur tidak terlalu meningkatkan kolesterol "jahat" LDL tetapi lebih meningkatkan kolesterol "baik" HDL.
Jadi, seseorang dengan kadar kolesterol tinggi harus menghindari makan terlalu banyak setiap hari.
Sementara orang dengan kadar kolesterol sehat dan tidak berisiko terkena penyakit jantung dapat mengonsumsi telur dalam jumlah sedang.
Batas aman konsumsi telur
Beli Tolak Angin dengan harga menarik di Official Store Shopee
Menurut data Harvard Medical School, orang yang sehat tidak akan mengalami masalah jika mengonsumsi hingga tujuh telur per minggu.
Namun, beberapa orang harus menghindari makan terlalu banyak telur untuk menghindari risiko.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi harus membatasi asupannya hingga 2-3 telur per minggu, orang dengan kondisi jantung tidak boleh mengonsumsi lebih dari 3-4 telur per minggu.
Orang dengan diabetes juga harus membatasi asupannya hingga 5 telur per minggu.
Jadi, berapa banyak telur yang bisa Anda makan bergantung pada berbagai faktor.
Jika Anda memiliki penyakit yang mendasarinya, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari komplikasi.