TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, pernahkah Anda mengalami bintitan?
Seringkali kita mendengar anggapan di masyarakat bahwa bintitan terjadi karena mengintip.
Bintitan ini berbentuk benjolan seperti jerawat dan muncul pada kelopak mata.
Munculnya bintitan bisa di kelopak mata atas maupun kelopak mata bawah.
Namun, masih banyak masyarakat awam yang belum memahami perihal bintitan ini.
Untuk itu, kita bisa bertanya langsung mengenai bintitan kedapa dokter yang berkompeten seperti Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, Sp. M.
Beliau adalah seorang dokter spesialis mata di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Air Hangat saat Perut Kosong
Pertanyaan:
Umumnya, setiap orang pasti mengalami bintitan gak dok?
Dita, di Magelang
Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, Sp. M menjawab:
Secara literasi, semua orang bisa mengalami. Baik bayi, anak kecil, orang muda, orang tua itu bisa mengalami. Tergantung pada faktor kebersihan di daerah matanya.
Jadi tidak menutup kemungkinan semua bisa mengalami.
Apalagi dikaitkan dengan tempat kerja, kebisaan kita.
Misalkan tempat kerja yang banyak debu. Kayak tukang, petani, kemudian kantoran yang gak pernah dibersihkan.
Baca juga: Tips Memilih Pelembap yang Tepat untuk Kulit, Sesuaikan dengan Jenis Kulit
Jangan salah, jadi faktor-faktor seperti itu bisa menyebabkan terjadinya risiko peningkatan penyakit bintitan ini.
Pengertian Bintitan
Dilansir dari Primaya Hospital, bintitan merupakan bintil kecil kemerahan yang muncul di area kelopak mata luar maupun dalam.
Seringkali masyarakat menyebutnya dengan timbil atau timbilan. Namun, dalam istilah medis disebut dengan hordeolum.
Mata bintitan terjadi akibat infeksi bakteri karena area mata yang kotor.
Melansir Siloam Hospitals, bakteri pemicu infeksi ini yakni Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut bisa berkembang karena penumpukan kotoran serta minyak yang menumpuk di kelopak maya ataupun lubang akar bulu mata.
(TribunHealth.com/PP)