TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, pentingnya bagi kita untuk waspada terhadap penyakit HIV/AIDS.
Ya, HIV/AIDS ini bisa ditularkan melalui cairan tubuh.
Misalnya seperti cairan vagina, sperma, atau bisa juga ditularkan melalui jarum suntik narkotika.
Namun, masih banyak individu yang belum mengetahui gejala dari HIV.
Untuk itu mengetahui seputar HIV, kita bisa bertanya kepada seorang dokter yang berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Apa aja dok yang menjadi gejala HIV?
dr. Binsar menegaskan bahwa hal yang penting diketahui agar kita waspada dengan HIV yakni adanya flu.
Flu memiliki gejala seperti demam, pilek, badan sakit-sakit selama 2 sampai 6 minggu yang tidak hilang-hilang.

Baca juga: Tidak Boleh Konsumsi Kacang saat Berjerawat, Apakah Benar?
Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber Healthy Talk TribunHealth.com.
"Nah ini yang paling penting diketahui oleh para pembaca TribunHealth supaya mengerti dan waspada. Pertama itu adanya flu," katanya.
"Flu itu gejala demam, pilek yakan, badan sakit-sakit selama 2 sampai 6 minggu ndak hilang-hilang,"
Ia menuturkan jika flu influenza yang dialami tersebut selama 2 sampai 6 minggu.
Flu yang terjadi memang tidak beray, namun mengganggu kualitas hidup penderitanya. Setelah itu, kondisi pasien membaik.
"Jadi flu influenza itu selama 2-6 minggu ya. Gak berat, tapi mengganggu kualitas hidupnya. Setelah itu dia membaik," sambungnya.
Medical seksologist dr. Binsar Martin menegaskan jika kondisi membaik bukan berarti sembuh.
Kondisi membaik bukan berarti hilang.
Baca juga: Hindari Hal-hal Ini jika Sudah Mengalami Keputihan, Apa Saja?
Namun, kondisi membaik itu kata dr. Binsar hanya gejalanya saja yang hilang.
Akan tetapi, proses kerusakan dan proses perkembangbiakan virus masih terus terjadi.
"Nah saya katakan, membaik bukan berarti sembuh ya. Membaik bukan berarti hilang. Tetapi membaik itu gejalanya aja ilang. Tapi proses kerusakan, proses perkembangbiakan virus terus terjadi,"
dr. Binsa pun menjelaskan, berdasarkan data atau kesepakatan klinis, yakni setelah 5 tahun terinfeksi HIV akan muncul AIDS.
Maka dari itu, seringkali orang-orang yang terinfeksi lengah di sini.
Setelah itu, barulah muncul gejala dari AIDS.
"Data atau kesepakatan klinis adalah 5 tahun akan muncul AIDS setelah terinfeksi HIV. Makanya kadang-kadang orang lengah di sini, yang terinfeksi lengah di sini," tambahnya.
"Nah, setelah itu baru muncul gejala AIDS,"

Baca juga: 7 Dampak Buruk Sering Makan Mie Instan, Intip Tips Aman Konsumsi Mie
Gejala AIDS
Apa dok gejala AIDS itu?
dr. Binsar mengungkap gejala AIDS seperti sakit menelan tanpa sebab.
Selain itu, mulut penuh dengan jamur, diare yang tak kunjung sembuh, batuk kering, batuk-batuk yanpa sebab.
Setelah dilakukan rontgent, ternyata ada Viral pneumonia virus akibat infeksi HIV.
Batuk tersebut bukan terjadi karena adanya covid atau Sars corona virus, melainkan adanya virus HIV.
"Itu biasanya adanya sakit menelan tanpa sebab. Lalu mulutnya penuh dengan jamur, diare yang tidak hilang-hilang, batuk-batuk kering, batuk-batuk tanpa sebab. Batuk lama, batuk kering, lalu setelah kita rontgent adanya Viral pneumonia virus akibat adanya HIV tadi. Bukan adanya covid atau sars corona virus itu bukan, tapi adanya HIV," lanjutnya.
Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Meningkatkan dan Menurunkan Kadar Kolesterol
Dijelaskan oleh dr. Binsar hika gejala pneumoni seperti batuk-batuk sampai sesak.
Selain itu juga muncul ruam-ruam pada kulit atau disebut juha dengan sarkoma kaposi. Bahkan penderita juga akan mengalami sakit kepala.
Jika dilakukan CT-Scan pada kepala, maka akan ditemukan virus yang bernama Cytomegalovirus di dalam otak.
"Itu gejalanya pneumoni, batuk-batuk sampai sesak dan adanya ruam-ruam di kulit, bahasa kerennya sarkoma kaposi, baru sakit kepala. Dan kalau di CT scan kepalanya, di otaknya itu ada virus namanya Cytomegalovirus." tandas dr. Binsar.
(TribunHealth.com/PP)