TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat,tahukah anda jika stres bisa memicu hipertensi?
Seringkali stres terjadi akibat masalah pekerjaan ataupun masalah lainnya.
Stres bisa meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan dikatkan dengan kejadian buruk pada kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Belajar mengelola stres akan berdampak positif dan berpotensi menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Bagaimana Stres Mempengaruhi Tekanan Darah?
Stres bisa bersifat akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang).
Melansir Very Well Health, stres akut seperti merasa cemas akibat kunjungan ke penyedia layananan kesehatan, gugup di depan umum, pertengkaran dan kondisi berkendara.

Baca juga: Kira-kira Apa yang Menyebabkan Perut Buncit? Begini Tanggapan Ahli Gizi
Sedangkan stres kronis meliputi masalah yang sudah berlangsung lama seperti masalah keuangan, masalah hubungan, stres karena pekerjaan hingga ketidakamanan pangan.
Perlu Anda ketahui, stres akut dan kronis bisa mempengaruhi sistem kardiovaskular dengan mengubah kadar hormon.
Tingkat Stres dan Hormon
Respon stres meripakan reaksi tubuh terhadap strespr akut dan mempersiapkan tubuh menghadapi atau melarikan diri dari ancaman.
Ketika seseorang menghadapi ancaman, sistem saraf simpatik merangsang kelenjar andrenal untuk melepas hormon stres adrenalin dan kortisol.
Hormon-hormon ini mempersipakn tubuh unruk merespon ancaman yang menyebabkan hal-hal berikut, dikutip dari Very Well Health:
- Peningkatan detak jantung
- Peningkatan laju pernapasan dan pelebaran saluran napas
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan aliran darah ke otot, penurunan aliran darah dari organ pencernaan
Baca juga: Selain Pengobatan, Adakah Terapi untuk Pasien Osteoporosis?
Lonjakan Sementara
Lonjakan tekanan darah sementara sebagai respon terhadap stres akut yang termasuk hal normal dan wajar. The Amecican Heart Association merekomendasikan pengukuran tekanan darah setelah sesorang duduk dengan tenang selama 5 menit. Hal ini karena stres akut bersifat ringan.
Orang dengan hipertensi jas putih, tekanan darah tinggi terjadi karena stres berada di kantor penyedia layanan kesehatan, maka bisa saja mengalami peningkatan tekanan darah di klinik, namun tekanan darahnya normal saat di rumah.
Stres Kronis dan Hipertensi Jangka Panjang
Hubungan antara stres kronis dan hipertensi jangka panjang lebih rumit untuk dibuktikan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa stres kronis tidak hanya berkaitan dengan tekanan darah inggi, tapi juga dengan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Kita tidak bisa menghindari stres, namun cara menghadapi stres berperan penting pada kesehatan.
Baca juga: 9 Khasiat Makan Pare bagi Kesehatan Tubuh, Hilangkan Flek Hitam hingga Turunkan Gula Darah
Cara Mengurangi Stres
Mengelola stres memang sangat penting untuk kesehatan mental dan kesehatan fisik.
Dikutip dari Very Well Health, berikut beberapa cara untuk membantu mengelola stres:
- Mengidentifikasi dan menghindari atau mengelola potensi pemicu stres
- Mengutamakan tidur yang cukup dan berkualitas
- Makan makanan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Menemukan sistem pendukung
- Aktivitas seperti meditasi, yoga
Selain itu juga harus mengindari hal-hal yang bisa menyebabkan stres dan masalah kesehatan seperti konsumsi makanan berlebih, merokok, konsumsi alkohol hingga penggunaan narkoba.
Teknik Manajemen Stres dan Tekanan Darah

Baca juga: 9 Obat Alami Penurun Kolesterol, Ada Jahe hingga Biji Rami
Masih dikutip dari Very Well Heatlh, tidak semua teknik manajemen stres menunjukkan efek menurunkan tekanan darah.
Manfaat yang didapat dari latihan fisik teratur, pola makan sehat, dan minum alkohol dalam jumlah sedang. Teknik seperti yoga, pernapasan dalam, meditasi, dan biofeedback tidak memiliki bukti kuat mengenai manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah dalam jangka panjang.
Meskipun efek dari teknik pengurangan stres terhadap tekanan darah kurang menjanjikan, namun manfaatnya terhadap kesehatan secara keseluruhan tetap bermanfaat.
Cara Mencari Bantuan Mengatasi Stres
Jika stres mengganggu kesejahteraan dan kesehatan fisik, maka saatnya Anda mencari cara mengelola stres.
Coba temukan support system dari teman, keluarga, atau menemui terapis untuk membicarakan masalah yang Anda hadapi.
(TribunHealth.com/PP)