TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau yang dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.
Ibu hamil juga bisa mengalami hipertensi yang disebut hipertensi gestasional atau preeklampsia jika disertai gejala lain seperti protein dalam urine.
Hipertensi pada ibu hamil bisa disebabkan oleh berbagai faktor antara lain perubahan hormonal, peningkatan volume darah, dan adaptasi tubuh dalam mendukung pertumbuhan janin.
Meskipun beberapa faktor risiko seperti genetika dan kondisi yang sudah ada sebelumnya tidak dapat diubah, hipertensi selama kehamilan seringkali dapat dikelola dan terkadang dicegah melalui modifikasi gaya hidup.
Dengan mengikuti tips berikut, wanita hamil dapat mengelola tekanan darah tinggi secara efektif, berkontribusi pada kehamilan yang lebih sehat, dan mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut 8 tips membantu ibu hamil mengatasi tekanan darah tinggi:
1. Pantau tekanan darah secara rutin

Pemantauan rutin membantu mendeteksi secara dini setiap ada perubahan signifikan, sehingga memungkinkan dilakukannya intervensi medis tepat waktu.
Gunakan monitor tekanan darah di rumah untuk memeriksa tekanan darah Anda setiap hari, sebaiknya pada waktu yang sama setiap hari.
Catat pembacaan untuk didiskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Baca juga: 4 Buah yang Dapat Menormalkan Hipertensi, Mulai dari Pisang hingga Strowberi
2. Ikuti pola makan yang sehat
Mengonsumsi makanan bergizi mendukung kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu menjaga tingkat tekanan darah yang optimal, sehingga membantu mengurangi risiko komplikasi.
Makanlah makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Batasi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah.
3. Tetap Terhidrasi

Menjaga asupan minum air putih dapat membantu menjaga volume darah dan mengurangi risiko dehidrasi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Minumlah banyak air sepanjang hari, usahakan setidaknya 8-10 gelas.
Hindari minuman manis dan kafein berlebihan.
Baca juga: 5 Dampak Negatif Diet Air Putih Ini Belum Banyak yang Tau, Apa Saja?
4. Lakukan olahraga teratur
Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan membantu menjaga berat badan yang sehat, yang semuanya berkontribusi pada pengendalian tekanan darah yang lebih baik.
Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum memulai program olahraga baru.
5. Kelola stres

Teknik manajemen stres membantu mengurangi hormon stres, yang dapat memberikan efek positif pada tingkat tekanan darah.
Latih teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau pijat prenatal. Pastikan istirahat dan tidur yang cukup.
6. Batasi kafein
Anda harus mengurangi asupan kafein karena mencegah lonjakan tekanan darah dan memastikan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan selama kehamilan.
Batasi asupan kafein hingga kurang dari 200 mg per hari (sekitar satu cangkir kopi 12 ons) dan hindari alkohol sepenuhnya.
7. Minum obat yang diresepkan
Obat dapat secara efektif mengontrol tekanan darah tinggi dan mencegah komplikasi bila diminum sesuai resep.
Jika penyedia layanan kesehatan Anda meresepkan obat untuk mengatur tekanan darah, minumlah sesuai petunjuk.
Jangan melewatkan dosis atau berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
8. Hindari perokok aktif dan pasif
Merokok dan perokok pasif dapat meningkatkan tekanan darah dan mengurangi suplai oksigen ke bayi, sehingga menghindarinya akan meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
Jika Anda merokok, carilah bantuan untuk berhenti. Hindari paparan asap rokok dengan tetap berada di lingkungan bebas rokok.
(TribunHealth.com)