lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi berarti menumpuknya zat lemak di pembuluh darah melebihi kadar normal.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penyumbatan.
Oleh karena itu, memiliki kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama seseorang terkena penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung .
Pengaruh pola makan
Ada beberapa kemungkinan penyebab kolesterol tinggi, salah satunya adalah pola makan.
Kanal kesehatan Daily Express melansir, makan terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda .
Ini termasuk makanan seperti daging berlemak, keju, mentega, dan es krim.
Sebaliknya, makanan tertentu juga bisa menurunkan kadar kolesterol.
Baca juga: Makan Apel Terbukti Berdampak Baik terhadap Kadar Kolesterol
Penjelasan ini disampaikan oleh Rosie Martin, ahli diet terdaftar di Plant Based Health Professionals.
“Anda lebih berisiko terkena kolesterol tinggi jika banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh,” jelasnya.
“Ini termasuk produk hewani seperti daging, keju, krim dan mentega, dan makanan olahan seperti kue, biskuit, kue kering serta banyak makanan siap saji dan makanan yang dibawa pulang.
“Lemak jenuh dapat memblokir reseptor di hati yang mengeluarkan kolesterol dari darah dan memecahnya. Dengan berkurangnya kolesterol yang dipecah, kolesterol dapat menumpuk dan mengakibatkan komplikasi.”
Baca juga: Cara Mudah Turunkan Kadar Kolesterol dengan Cepat Usai Konsumsi Daging Kurban
Makanan untuk menurunkan kadar kolesterol
Rosie Martin juga menjelaskan sejumlah makanan yang dapat membantu melawan kolesterol.
Menurut Rosie, menambah asupan serat merupakan salah satu cara menurunkan kadar kolesterol.
Oleh karena itu dia menyarankan untuk makan lebih banyak:
1. Biji-bijian utuh seperti oat dan beras merah
2. Buah
3. Sayuran
4. Kacang-kacangan dan biji-bijian
5. Alternatif daging berprotein tinggi seperti kedelai dan kacang-kacangan.
Pentingnya serat untuk kesehatan
Rosie menjelaskan, orang yang kurang makan makanan berserat juga rawan terkena kolesterol.
“Serat hanya terdapat pada makanan nabati, termasuk biji-bijian seperti gandum dan beras merah, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta alternatif daging berprotein tinggi seperti kedelai dan kacang-kacangan."
“Mengonsumsi makanan berserat tinggi dikaitkan dengan penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, dan penurunan kolesterol.
“Saat Anda mengonsumsi tanaman kaya serat, Anda juga mendapatkan komponen sehat lainnya seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung , obesitas, dan diabetes tipe 2."
“Serat tertentu, misalnya beta glukan dalam oat dan barley, membentuk gel di usus Anda yang mengikat kolesterol dan menghentikan penyerapannya kembali ke dalam darah, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam sirkulasi.”
Didukung penelitian
Saran ini didukung oleh para ahli di Harvard Medical School di Amerika.
“Serat larut menjadi gel kental di usus kita, yang memperlambat pencernaan (yang mencegah lonjakan gula darah) dan memerangkap lemak sehingga tidak dapat diserap semuanya (yang menurunkan kadar kolesterol)," tulis di situs resmi mereka.
“Sumber serat larut antara lain oatmeal, kacang-kacangan, lentil, dan banyak buah-buahan. Serat tidak larut membantu menjaga tinja kita tetap lembut dan teratur, selalu merupakan hal yang baik."
Sumber serat tidak larut termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, lentil, dan sebagian besar sayuran.
Pedoman layanan kesehatan di Inggris menyatakan asupan serat makanan harus 30 gram sehari, namun kebanyakan orang diperkirakan hanya makan sekitar 20 gram.
(TribunHealth.com)
