TRIBUNHEALTH.COM - Gorengan merupakan salah satu jenis makanan yang digemari banyak masyarakat Indonesia.
Rasa gurih dan tekstur renyahnya membuat banyak orang ketagihan oleh makanan satu ini.
Meskipun dapat memanjakan lidah Anda, namun ternyata gorengan ini tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, karena bisa menimbulkan bahaya.
Sebelum Anda makin tergiur dan makin banyak konsumsi gorengan, coba pertimbangkan dulu beberapa efek buruk dari konsumsi makanan ini.
Baca juga: 8 Potensi Habbatussauda Bagi Kesehatan, Melawan Bakteri hingga Bantu Mengatasi Diabetes

Baca juga: 5 Bahan Tambahan Kopi yang Lebih Sehat daripada Gula, Bisa untuk Dicoba
Bahaya Terlalu Banyak Makan Gorengan
Dilansir dari Alodokter dan HelloSehat, berikut ini beberapa bahaya yang dapat muncul jika Anda terlalu sering mengonsumsi gorengan setiap harinya.
1. Meningkatkan kadar kolesterol
Konsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol, terutama kolesterol jahat (LDL).
Selain itu, lemak jenuh pada gorengan dapat menurunkan kolesterol baik atau (HDL).
Meningkatnya kadar kolesterol merupakan penyebab penyakit kolesterol tinggi.
Jika hal ini dibiarkan begitu saja, kolesterol dapat membentuk plak pada pembuluh darah yang berisiko meningkatkan penyakit jantung, stroke, hingga serangan jantung.
2. Memicu penyakit jantung
Konsumsi gorengan terlalu banyak dapat menyebabkan penyakit jantung.
Gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung.
Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut mengandung banyak lemak trans.
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, di mana peningkatkan kolesterol ini bisa menjadi akar dari berbagai gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Baca juga: 6 Golongan yang Rentan Mengalami Kolesterol Tinggi, Waspadai Mulai Sekarang
3. Berat badan
Makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi.
Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang, makin tinggi pula risiko ia mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Hal ini juga berlaku untuk sayuran yang digoreng atau ditumis dengan terlalu banyak minyak.
Kandungan lemak trans dalam makanan yang digoreng juga memainkan peran penting dalam penambahan berat badan.
Lemak ini diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan penyimpanan lemak.

4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Makanan yang digoreng dan dilapisi tepung, lebih banyak mengandung kalori, karbohidrat, serta lemak yang tidak sehat.
Terlalu banyak lemak dalam makanan tidak hanya menyebabkan penyakit jantung, namun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Hal ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk ibu hamil dan bahkan pada anak-anak.
5. Memperbesar risiko munculnya kankaer
Bahaya makan gorengan yang tidak bisa diremehkan adalah meningkatkan risiko terkena kanker, termasuk kanker usus besar.
Bahaya ini dapat muncuk karena zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng.
Makanan bertepung, seperti kentang goreng atau ayam goreng tepung, diketahui mengandung akrilamida lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi.
Jika terlalu banyak dan sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker ovarium.
Baca juga: Rutin Minum Madu Setiap Hari? Ini Manfaat Baik yang Akan Didapatkan Oleh Tubuh
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)