Breaking News:

Pekerja Shift Malam Lebih Berisiko Terkena Diabetes dan Obesitas, Hindari dengan Tips Berikut

Berikut ini sederet dampak buruk bekerja shift malam terus menerus dalam jangka waktu yang panjang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi orang yang bekerja shift malam lebih mungkin terkena diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya masuk shift malam karena berbagai alasan, termasuk karena pentingnya sektor pekerjaan tersebut.

Sayangnya bekerja shift malam telah lama dikaitkan dengan serangkaian dampak buruk terhadap kesehatan, terlebih lagi jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang.

Penelitian terbaru kini mengungkapkan bahwa bekerja shift malam secara signifikan meningkatkan risiko terkena diabetes dan dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami obesitas.

Temuan-temuan ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan tindakan proaktif di kalangan pekerja shift malam untuk memitigasi risiko kesehatan ini.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini mengapa bekerja shift malam tidak baik untuk kesehatan.

Kacaunya ritme sirkardian

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur (kompas.com)

Situs bangun dan tidur manusia dikontrol oleh ritme sirkardian, sebuah 'jam alami' tubuh.

Selain mengatur waktu tidur, ritme sirkadian sangat penting untuk menjaga kesehatan metabolisme.

Kerja shift malam mengganggu ritme ini, menyebabkan pola tidur tidak teratur dan kurang tidur kronis.

Gangguan tersebut berdampak buruk pada metabolisme tubuh dan regulasi hormon, meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi insulin dan, akibatnya, diabetes tipe 2.

2 dari 3 halaman

Selain itu, kurangnya kualitas tidur mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa secara efisien, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kadar gula darah.

Baca juga: 9 Dampak Buruk pada Tubuh Akibat Kurang Tidur, Salah Satunya Libido Menurun

Pola makan menjadi kacau

ilustrasi pengaturan pola makan yang benar bagi penerita asam lambung
ilustrasi pengaturan pola makan yang benar bagi penerita asam lambung (hot.grid.id)

Pekerja shift malam sering kali juga menghadapi tantangan dalam menjaga pola makan sehat dan pola makan teratur.

Jam kerja yang tidak teratur dapat menyebabkan waktu makan tidak teratur dan ketergantungan pada makanan olahan berkalori tinggi.

Pola makan ini, ditambah dengan proses metabolisme yang terganggu, mendorong penambahan berat badan dan obesitas.

Selain itu, kurang tidur mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin, sehingga menyebabkan peningkatan nafsu makan dan asupan kalori.

Baca juga: 4 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah dengan Cepat Selain Mengatur Pola Makan

Tindakan pencegahan bagi pekerja shift malam

Meskipun kerja shift malam mungkin tidak dapat dihindari bagi sebagian orang, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan pekerja untuk mengurangi risiko kesehatan:

Memprioritaskan sleep hygiene

Menetapkan jadwal tidur yang konsisten, bahkan pada hari libur, dan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

ilustrasi posisi tidur tengkurap
ilustrasi posisi tidur tengkurap (kompas.com)
3 dari 3 halaman

Pertahankan pola makan yang sehat

Merencanakan dan menyiapkan makanan seimbang yang kaya nutrisi dan rendah gula dan lemak olahan dapat membantu mengatur berat badan dan kadar gula darah.

Aktivitas fisik secara teratur

Memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian dapat membantu mengatasi sifat menetap dari banyak pekerjaan shift malam dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Mencari dukungan sosial

Berinteraksi dengan keluarga dan teman selama jam kerja dan mencari dukungan dari rekan kerja dapat mengurangi perasaan terisolasi dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Pertimbangkan jadwal shift alternatif

Jika memungkinkan, menegosiasikan shift yang memungkinkan pola tidur lebih teratur dapat mengurangi risiko kesehatan secara signifikan.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
shift malamobesitasdiabetesgula darahTidur Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved