Breaking News:

7 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Tepung-tepungan, Awas Risiko Diabetes

Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan bahan dasar tepung ini bisa saja menjadi boomerang bagi kesehatan tubuh.

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi makanan berbahan dasar tepung 

TRIBUNHEALTH.COM - Siapa yang tidak menyukai makanan berbahan tepung-tepungan seperti gorengan, aneka olahan mie hingga kue-kue manis?

Makanan dengan bahan dasar tepung tersebut memang sangat nikmat dan juga lezat.

Namun jika terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan bahan dasar tepung ini bisa saja menjadi boomerang bagi kesehatan tubuh.

Walaupun kadar tepungnya rendah, mengonsumsi makanan tersebut secara teratur bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh.

Baca juga: Kaya Nutrisi, Alpukat Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Bikin Kadar Gula Darah Stabil

ilustrasi makanan bahan dasar tepung
ilustrasi makanan bahan dasar tepung (freepik.com)

Ini karena makanan yang mengandung tepung biasanya kaya akan karbohidrat dan gula.

Jika kita terlalu sering mengonsumsinya sebagai bagian dari pola makan sehari-hari, ada sejumlah efek samping yang dapat merugikan kesehatan kita.

Berikut beberapa dampak negatif dari konsumsi berlebihan makanan yang mengandung tepung:

1. Risiko Diabetes

ilustrasi diabetes
ilustrasi diabetes (grid.id)

Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif.

2 dari 4 halaman

Insulin adalah hormon yang membantu tubuh dalam memanfaatkan gula darah.

2. Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi seseorang yang mengalami aritmia jantung
Ilustrasi seseorang yang mengalami aritmia jantung (health.kompas.com)

Mengonsumsi makanan tinggi tepung dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung.

Menurut laporan dari WebMD, penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan ringan yang mengandung tepung seperti keripik kentang dan camilan lainnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Masalah Jerawat

ilustrasi remaja yang mengalami masalah jerawat
ilustrasi remaja yang mengalami masalah jerawat (parapuan.co)

Makanan yang tinggi tepung seringkali mengandung karbohidrat yang tidak sehat, lemak jenuh, dan dapat meningkatkan kadar gula darah.

Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit, termasuk meningkatkan risiko jerawat.

Baca juga: Posisi Tidur Terbaik untuk Mencegah Pegal-pegal Saat Bangun Tidur, Terapkan Mulai Hari Ini

Menurut Journal Academy of Nutrition and Dietetics, penelitian menemukan hubungan antara munculnya jerawat dengan pola makan.

Individu yang berusia 18-25 tahun dan memiliki masalah jerawat serius cenderung mengonsumsi gula dan produk olahan susu dalam jumlah tinggi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pola makan yang tidak sehat tersebut adalah pemicu utama jerawat.

3 dari 4 halaman

4. Kenaikan Berat Badan

ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan
ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan (pixabay.com)

Tepung terigu merupakan sumber karbohidrat yang tinggi.

Karbohidrat dapat diubah menjadi gula dalam tubuh.
Konsumsi karbohidrat berlebihan dapat menyebabkan peningkatan gula darah.

Tingginya kadar gula darah dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.

5. Risiko Stroke

Ilustrasi usia muda mengalami stroke
Ilustrasi usia muda mengalami stroke (pixabay.com)

Stroke adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terhambat atau terhenti, yang dapat mengakibatkan kerusakan otak bahkan kematian.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.

6. Sebabkan Kerusakan Gigi

ilustrasi tindakan dokter mengatasi kerusakan gigi
ilustrasi tindakan dokter mengatasi kerusakan gigi (freepik.com)

Makanan yang mengandung tepung terigu, seperti roti, pasta, dan kue, dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Hal ini disebabkan oleh tekstur lengket dari makanan tersebut yang dapat menempel pada gigi, memungkinkan pertumbuhan bakteri.

Baca juga: Filler di Bawah Mata, Apakah Bisa Menyebabkan Benjolan? Begini Kata Dokter Estetika

4 dari 4 halaman

Bakteri yang berkembang di mulut dapat menghasilkan asam yang merusak lapisan pelindung gigi (enamel), sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi.

7. Menurunnya Fungsi Otak

ilustrasi makanan yang dapat meningkatkan fungsi kinerja otak
ilustrasi makanan yang dapat meningkatkan fungsi kinerja otak (kompas.com)

Gula yang dihasilkan oleh karbohidrat memang merupakan sumber energi, namun konsumsi berlebihan karbohidrat bisa berdampak buruk pada kesehatan otak.

Menurut penelitian dari National Institutes of Aging Mayo Clinic, makanan tinggi gula dan karbohidrat dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif ringan. (Tribunhealth.com)

Baca juga: Alasan Kulit Berminyak Harus Menggunakan Moisturizer

Baca juga: Pemilihan Operasi pada Varikokel Tergantung Kebijakan Dokter atau Pasien Bisa Memilih?

 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comrisiko diabetesStrokemiePenurunan fungsi otak Jjapaguri Mi Balap Mi Lethek Jjamppong Mi Lendir Mie Tek-Tek Mie Koclok Yakisoba
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved