TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya Anda sudah pernah mendengar tentang varikokel bukan?
Varikokel adalah kondisi serius yang tidak bisa disepelekan.
Kondisi yang bisa terjadi pada pria ini sayangnya kerap tak disadari.
Pasalnya, varikokel sering tidak memunculkan gejala, namun bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma.
Hingga akhirnya menyebabkan gangguan kesuburan.
Varikokel bisa disebabkan karena penggunaan celana yang ketat.
Masih banyak pria yang menggunakan celanan ketat dan menganggapnya hanya 'gaya-gayaan' dan ternyata bisa mempengaruhi kesehatan di area testis.

Baca juga: 5 Keistimewaan Biji Mangga untuk Kesehatan: Kontrol Diabetes hingga Cegah Kanker
Terdapat tiga grade dari varikokel.
Penanganan dari varikokel ini bisa dilakukan dengan laparoskopi dan microsurgery.
Untuk pemilihan penanganan antara laparoskopi dengan microsugery, menjadi kebijakan dari dokter atau pasien bisa memilih di antara keduanya?
Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai pemilihan penanganan pada varikokel.
Masih banyak individu yang belum memahami tentang varikokel.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pria.
Baca juga: 5 Jenis Makan Malam Sehat yang Bagus untuk Penderita Kolesterol
Ketika seorang pria mengalami nyeri pada area testis, tentunya hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
Dalam penanganan varikokel ini, bisa dilakukan dengan laparoskopi atau microsurgery.
Beberapa individu mungkin menanyakan, penanganan tersebut menjadi kebijakan dokter atau pasien bisa memilih di antara keduanya.
dr. Rizki Muhammad Ihsan menuturkan, dokter tentu akan menawarkan pada pasien mengenai penanganan yang terbaik.
Ia menjelaskan, risiko operasi antara laparoskopi dan microsurgery adalah sama.
"Tentu ditawarkan yang terbaik. Kalau untuk risiko operasi, sama," kata dr. Rizki Muhammad Ihsan.

Baca juga: Kandungan Nutrisi Buah Zaitun dan Sederet Manfaatnya untuk Kesehatan
Dijelaskan oleh dr. Ihsan bahwa risiko antara microsurgery dan laparoskopi ini ringan. Bisa dilakukan One day care, sehingga beberapa jam setelah operasi, pasien bisa langsung pulang.
"Secara risiko, saya rasa ringan. Bisa dilakukan One day care, artinya kalau setelah operasi beberapa jam bisa langsung pulang," imbuhnya.
Dokter spesialis urologi dr. Rizki Muhammad Ihsan menyampaikan, apabila biusnya separuh (spinal), munglin sehari saja pasien sudah bisa pulang.
Tindakan ini kata dr. Ihsan tergolong operasi kecil dan berisiko kecil. Namun, teknik yang dilakukan saat operasi memang teknik khusus.
"Jika biusnya bius separuh itu (spinal) mungkin sehari pulang ya. Jadi relatif operasi kecil, risiko kecil. Tapi memang tekniknya malah teknik khusus," tuturnya.
Baca juga: 6 Minuman Rekomendasi Cocok untuk Menu Diet Harian, Apa Saja?
dr. Ihsan kembali menegaskan, tindakan operasi ini bukan operasi kecil, namun risikonya kecil dan tidak banyak struktur-struktur yang berbahaya.
"Maksudnya bukan operasi yang kecil. Tapi risikonya kecil tidak banyak struktur-struktur yang berbahaya," sambung dr. Ihsan.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U. Seorang dokter spesialis penyakit urologi dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)