TRIBUNHEALTH.COM - Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia.
Kekhawatiran akan terjangkitnya penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini semakin bertambah saat musim penghujan tiba.
Apalagi saat Ibu memiliki Si Kecil yang sedang aktif bermain.
Sebagai Ibu penting untuk waspada terhadap penyakit ini, dengan mengetahui penyebab dan cara penanganannya.
Baca juga: Cara Mudah Atasi Masalah Kulit Berjerawat dan Flek Hitam, Gunakan Kandungan Skincare Seperti Ini
Dengan demikian, Ibu dapat lebih sigap dalam melindungi Si Kecil dari Demam Berdarah Dengue.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah satu kriteria infeksi dengue yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina dan memiliki gejala klinis bervariasi.
Saat ini infeksi dengue terbagi menjadi dengue tanpa tanda bahaya, dengue dengan tanda bahaya, dan dengue berat.
Sebenarnya cara terbaik untuk mencegah infeksi dengue ini adalah dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Namun, untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti sendiri, Ibu dapat mengambil langkah-langkah pencegahannya.
Sebelum lebih lanjut, Ibu perlu mengetahui terlebih dahulu gejala Demam Berdarah Dengue.
Baca juga: Benarkah Minum Protein Shake Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?
Hal tersebut dikarenakan gejala yang terjadi sering diperkirakan sebagai gejala penyakit flu, sehingga banyak Ibu yang tidak menyadari saat Si Kecil mengalami gejala tersebut.
Menurut dr. Willy Santoso, Sp.A, dokter spesialis anak Kehamilan Sehat Prime Alam Sutera, dengue sendiri merupakan suatu penyakit dengan gejala bervariasi.
Umumnya demam terjadi secara terus-menerus, bahkan terkadang memiliki ciri-ciri demam hari ke 3, dan demam akan turun di hari ke 4 dan 5.
Berikut gejala lainnya dari Demam Berdarah Dengue yang dapat menyertai Si Kecil:
- Nyeri perut
- Nyeri sendi dan otot
- Mimisan
- Gusi Berdarah
- Pusing
- Mual dan Muntah
- Lemas
Gejala-gejala tersebut terjadi bervariasi tergantung tahapan demam berdarah atau yang biasa disebut fase demam berdarah.
Penting Ibu ketahui fase demam berdarah pada Si Kecil agar dapat ditangani dengan tepat.
Penanganan dini sejak fase demam akan menjadikan hasil akhir dengue yang lebih baik.
Baca juga: Alami Gula Darah Tinggi? Terapkan Cara Mudah Ini untuk Mengatasinya
Berikut 3 fase demam berdarah, mulai dari pertama kali gejala muncul hingga tahap pemulihan :
1. Fase Pertama (Febrile Phase)
Pada fase pertama ini, demam yang dialami Si Kecil dapat berlangsung selama 2 sampai 7 hari yang diawali dengan demam tinggi mencapai 40°C.
Selanjutnya Ibu akan menemui bintik-bintik merah pada Si Kecil, hal tersebut dapat menandai adanya penurunan trombosit secara signifikan yang terjadi dalam waktu singkat.
Infeksi virus dengue dapat merusak titik-titik pembuluh kapiler dalam tubuh, sehingga jika Ibu menemui semakin banyak bintik-bintik merah pada Si Kecil, artinya trombosit semakin menurun.
2. Fase Kedua (Critical Phase)
Ibu perlu waspada jika Si Kecil sudah berada di fase ini, dikarenakan fase ini dikenal sebagai fase kritis.
Pada fase ini, demam berdarah bisa terjadi 3 sampai 7 hari setelah anak mengalami demam, selanjutnya kondisi kritis berlangsung selama 1 sampai 2 hari.
Si Kecil akan nampak pulih dengan ditandai demam yang sudah mulai menurun, padahal pendarahan masih terus terjadi di dalam tubuh, yang menyebabkan turun-naiknya jantung dan tekanan darah.
Pada beberapa kasus, tekanan darah dapat sangat rendah hingga merusak organ vital, seperti hati dan ginjal. Hal ini tentu saja dapat mengancam nyawa Si Kecil jika tidak segera dapat penanganan.
Ibu dapat mengetahui Si Kecil telah mengalami fase kritis jika mengalami tanda-tanda, seperti kesulitan bernafas, pendarahan dari hidung atau gusi, sakit perut, muntah-muntah, fases berwarna hitam, dan tubuh mudah memar.
3. Fase Ketiga (Recovery Phase)
Setelah berhasil melewati masa kritis, Si Kecil akan memasuki fase ketiga demam berdarah, yakni recovery atau masa pemulihan. Fase ini terjadi dalam 48 hingga 72 jam.
Penting untuk Si Kecil menjaga cairan yang masuk agar tidak berlebihan, karena pada fase ini cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke pembuluh darah.
“Si Kecil dengan infeksi dengue harus mengonsumsi obat demam yang adekuat, makanan yang tinggi protein dan minum air putih yang cukup. Ibu wajib mengontrol si Kecil ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin jika muncul tanda bahaya, seperti demam dengan nyeri perut hebat, perut kembung, mimisan, gusi berdarah, lemas atau rewel dan gelisah.” ujar dr.Willy Santoso, Sp.A.
Kendati demikian hingga saat ini tidak ada obat khusus yang dapat membunuh virus dengue.
Fokus utama perawatan demam berdarah dengue adalah membunuh virus melalui daya tahan tubuh pasien, dengan cara mengatasi gejala demam berdarah, menjaga energi pasien, dan meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Ibu dapat melakukan penanganan demam berdarah tahap awal dengan perawatan secara mandiri. Ibu dapat melakukan hal-hal berikut untuk mempercepat pemulihan Si Kecil:
- Pastikan Si Kecil melakukan istirahat yang cukup.
- Mencukupi kebutuhan cairan Si Kecil dengan minuman selain air putih, seperti susu, cairan isotonik, oralit, dan jus buah.
- Jika Si Kecil demam, Ibu dapat memantau dan menjaga suhu tubuh di bawah 39°C, dengan mengompres Si Kecil dengan air hangat, mengatur suhu ruangan yang sejuk, memandikan Si Kecil dengan air hangat, serta pastikan Si Kecil memakai pakaian yang tidak terlalu tebal. Ibu dapat memberikan obat paracetamol jika Si Kecil mengalami demam melebihi 39°C, atau ketika Si Kecil mengalami sakit kepala dan nyeri otot yang mengganggu.
Baca juga: 5 Manfaat Ajib Jeruk Nipis, Mendukung Kesehatan Jantung hingga Cegah Batu Ginjal
Selain itu, Ibu dapat melakukan pencegahan demam berdarah dengue melalui lingkungan sekitar dengan menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus, yaitu :
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat tempat-tempat penampungan air
- Mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang nyamuk
Aedes Aegypti. - Poin plus lainnya antara lain melakukan fogging, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
Dengan demikian, Ibu tetap harus waspada dan mencegah Si Kecil dari demam berdarah dengue, mulai dari menjaga daya tahan tubuh Si Kecil, pemeliharaan lingkungan sekitar, hingga mengetahui penanganan dari gejala demam berdarah itu sendiri. (Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol, Efektif Turunkan Kolesterol Jahat Dalam Tubuh