TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang biasa terjadi, namun tak selalu disadari.
Pasalnya tingginya kadar kolesterol terkadang tidak menunjukkan gejala yang berarti sehingga mudah terbaiakan begitu saja.
Hati merupakan organ utama tubuh yang memproduksi kolesterol.
Tubuh Anda membutuhkan kolesterol untuk menjalankan banyak fungsi biologis, seperti membuat hormon (seperti estrogen atau testosteron) dan menyediakan struktur pada sel.
Faktanya, hati Anda menghasilkan sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh Anda setiap hari.
Namun perlu dicatat, memiliki terlalu banyak jenis kolesterol tertentu tidaklah sehat.
Selain diproduksi oleh hati, kolesterol juga bisa didapat dari pola makan dan gaya hidup.
Kendati kerap tidak menunjukkan gejala kolesterol, Anda patut curiga jika memiliki tanda-tanda berikut ini.
Memiliki pola makan tidak sehat

Pola makan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan/atau gula rafinasi dapat berdampak buruk pada kadar kolesterol Anda dengan menyebabkan kadar kolesterol LDL meningkat dan kadar kolesterol HDL menurun.
American Heart Association merekomendasikan bahwa hanya sekitar 5 persen hingga 6% kalori harian Anda yang berasal dari lemak jenuh.
Gula rafinasi dan lemak trans—yang dimasukkan ke dalam berbagai makanan, termasuk kue, kue, dan keripik—harus dibatasi atau dihindari sama sekali.
Baca juga: Alasan Penderita Diabetes Dilarang Makan Nanas, Tak Cuma Rawan Bikin Gula Darah Naik
Memiliki penyakit yang tidak dikontrol
Beberapa kondisi medis juga dapat berdampak buruk pada kadar LDL, HDL, dan kolesterol total Anda, terutama jika Anda tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
Kondisi tersebut antara lain:
- Diabetes, pradiabetes, resistensi insulin, atau sindrom metabolik
- Obesitas
- Hipotiroidisme
- Penyakit ginjal
Dalam kebanyakan kasus, mengatasi kondisi medis yang mendasari ini akan mengembalikan kadar kolesterol Anda ke tingkat yang sehat.

Efek pengobatan
Beberapa obat yang Anda konsumsi untuk kondisi medis lain juga dapat menyebabkan sedikit peningkatan kadar kolesterol LDL Anda.
Ini termasuk obat-obatan seperti diuretik thiazide (digunakan untuk menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh), estrogen dan progesteron (digunakan dalam terapi penggantian hormon), antipsikotik atipikal, beta-blocker, dan obat-obatan HIV tertentu.
Dalam beberapa kasus, peningkatan ini hanya bersifat sementara.
Penyedia layanan kesehatan Anda akan memantau profil lipid Anda jika Anda mengonsumsi obat yang dapat berdampak buruk pada kadar kolesterol Anda.
Baca juga: 6 Tips dan Strategi Menurunkan Gula Darah Tanpa Obat
Punya kebiasaan tidak sehat
Ada hal lain yang mungkin Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menyebabkan kadar kolesterol Anda terlalu tinggi.
Faktor gaya hidup tertentu yang dapat menyabotase kadar kolesterol Anda meliputi:
- Tidak cukup berolahraga
- Kurang tidur
- Merokok rokok
- Tinggal atau bekerja di lingkungan dengan stres tinggi
Kebiasaan gaya hidup ini dapat menyebabkan kadar kolesterol LDL Anda meningkat hingga tingkat tertentu dan dalam beberapa kasus juga menurunkan kolesterol HDL.
Membuat perubahan positif dalam gaya hidup Anda dengan menghilangkan kebiasaan tidak sehat ini dapat meningkatkan profil lipid dan kesehatan jantung Anda.

Orang tua punya penyakit kolesterol tinggi
Peningkatan kolesterol LDL, penurunan kolesterol HDL, atau kombinasi keduanya mungkin juga diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua Anda.
Penyakit kolesterol yang menyerang sejak dini telah dikaitkan dengan mutasi pada beberapa gen.
Penyebab paling umum adalah mutasi pada gen yang mengkode reseptor LDL (LDLR).
Penyebab lainnya adalah mutasi yang mempengaruhi gen apolipoprotein B (APOB), proprotein convertase subtilisin/kexin tipe 9 (PCSK9), dan LDL receptor adapter protein 1 (LDLRAP1).
Baca juga: 5 Kunci Kesembuhan Penderita Kolesterol Tinggi, Perlu Membatasi Asupan Manis seperti Pasien Diabetes
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit kardiovaskular, Anda harus mengungkapkan hal ini kepada penyedia layanan kesehatan Anda.
Mereka dapat memantau Anda secara berkala untuk mendeteksi perubahan apa pun pada kadar kolesterol Anda sehingga Anda dapat memulai pengobatan sejak dini dan mencegah efek kolesterol tinggi.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)