TRIBUNHEALTH.COM - Detak jantung yang merupakan frekuensi detak jantung seseorang per menit, merupakan indikator vital bagi kesehatan jantung.
Kisaran normal untuk orang dewasa adalah antara 60 hingga 100 denyut per menit.
Namun, detak jantung dapat bervariasi tergantung pada usia dan faktor-faktor lainnya.
Menurut penjelasan dari Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, yang dikutip dari Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat, detak jantung normal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia.
Detak jantung pada usia remaja dan dewasa cenderung berbeda.
Berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan sirkulasi darah dan memicu pembentukan pembuluh darah baru.
Baca juga: Formasi Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Bulan Depan, Lulusan Sarjana Pendidikan Berpeluang Besar
Namun, perlu diingat bahwa berolahraga yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti secara tiba-tiba.
Ketika seseorang berolahraga, jantung bekerja lebih berat dan keras.

Hal ini dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah jantung, terutama jika ada plak yang menutupi aliran pembuluh darah.
Akibatnya, otot jantung bisa kekurangan oksigen dan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Meskipun demikian, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menegaskan bahwa olahraga sendiri tidak berbahaya bagi jantung.
Yang perlu dipahami adalah kondisi tubuh masing-masing individu.
Orang perlu menyadari faktor-faktor risiko yang dimiliki, seperti penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi.
Baca juga: Jadwal Pencairan Bansos KLJ Tahap 2 2024 Telah Diumumkan, Siap-siap Lansia Dapat Rp 300 Ribu
Selain itu, penting juga untuk mengetahui intensitas olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh, apakah itu ringan, sedang, atau berat.
Dengan pemahaman yang tepat tentang batasan dan kondisi tubuh, berolahraga dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat tanpa meningkatkan risiko serangan jantung.
Penjelasan dari dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana disampaikan dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat pada edisi 03 Juni 2021, seperti yang dilaporkan oleh Tribunhealth.com.
BACA BERITA LAIN: Mengapa Olahraga Penting untuk Penderita Penyakit Jantung? Ini Penjelasan dari Dokter
Dalam dunia kedokteran, penyakit jantung juga dikenal dengan istilah penyakit kardiovaskular.
Ini merupakan kondisi yang melibatkan gangguan pada jantung, termasuk pembuluh darah yang terkait serta masalah struktural dan pembekuan darah.
Ada berbagai bentuk gangguan atau penyakit pada jantung, seperti penyakit katup jantung, jantung koroner, dan aritmia.
Penyakit jantung koroner, misalnya, dapat menyebabkan serangan jantung, sementara penyakit katup jantung melibatkan katup-katup yang bocor atau sulit terbuka.
Sedangkan aritmia adalah ketidakaturan irama jantung yang terkait dengan masalah pada perlistrikan jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami kondisi seperti ini dapat berolahraga selama kondisinya stabil.
Namun, stabilitas tersebut diartikan sebagai tidak adanya gejala seperti nyeri dada, sesak napas hebat, atau detak jantung yang tidak teratur hingga membuat seseorang merasa ingin pingsan.
Baca juga: 6 Manfaat Luar Biasa Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh, Raja Rempah yang Menyehatkan
Namun, penting untuk memperhatikan intensitas olahraga yang sesuai.
Jika seseorang sedang mengidap penyakit tertentu, dr. Ayuthia menyarankan untuk tidak memaksakan diri saat mengalami gejala seperti pusing atau sesak napas yang berat.

Menurunkan intensitas olahraga atau bahkan istirahat mungkin lebih bijaksana dalam situasi tersebut.
Selain itu, memantau denyut nadi juga sangat penting.
Nadi yang terlalu tinggi dapat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan, terutama jika seseorang kurang memperhatikan kondisi tubuhnya saat berolahraga.
Adrenalin yang meningkat karena suasana yang terlalu bersemangat, terutama saat berkumpul dengan teman, juga dapat meningkatkan denyut nadi seseorang.
Dokter Ayuthia menegaskan bahwa setiap individu memiliki kapasitas fungsional yang berbeda, sehingga penting untuk mengenali batas diri sendiri saat berolahraga.
Baca juga: 8 Khasiat Makan Wijen untuk Kesehatan, Jelajahi Manfaat dalam Turunkan Kolesterol dan Hipertensi
Penjelasan ini disampaikan dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat pada edisi 03 Juni 2021.
Melalui penjelasan ini, dokter memberikan pemahaman yang penting bagi penderita penyakit jantung tentang pentingnya olahraga dalam menjaga kesehatan jantung mereka, dengan tetap memperhatikan batas-batas dan kondisi tubuh mereka masing-masing.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Memicu Lonjakan Kadar Gula Darah, Hati-hati!
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.