TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, pernahkah Anda mendengar kasus tekanan darah tinggi pada ibu hamil?
Ya, beberapa wanita ada yang mengalami tekanan darah tinggi saat mengandung.
Tentunya, tekanan darah tinggi saat hamil tidak bisa dianggap sepele.
Namun, banyak yang belum tahu penyebab dari tekanan darah tinggi saat hamil
Lantas, apa penyebab tekanan darah tinggi pada ibu hamil?
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealthcom mengenai tekanan darah tinggi pada ibu hamil.

Baca juga: Orang dengan Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Daun Singkong Berlebih, Simak Alasannya
Dijelaskan oleh dr. Bambang bahwa tekanan darah pada ibu hamil saat pemeriksaan bisa normal maupun tidak normal.
Ia menuturkan, kejadian ini bisa terjadi pada ibu hamil dengan tekanan darah normal dan perdefinisi disebut dengan Hipertensi Gestasional.
"Jadi ibu hamil, dari pemeriksaan itu tekanan darahnya bisa normal ataupun tidak," kata dr. Bambang Ekowiyono.
"Nah kejadian tekanan darah tinggi ini bisa terjadi pada seorang ibu hamil dengan tekanan darah normal, yang perdefinisi bisa terjadi yang namanya Hipertensi Gestasional," lanjutnya.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Bambang Ekowiyono menjelaskan, hipertensi gestasional adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat pada usia kehamilan 20 minggu.
Baca juga: 15 Manfaat Jambu Biji: Meningkatkan Sistem Imun hingga Menurunkan Kadar Gula Darah
Pada ibu hamil dilakukan pemeriksaan tensi saat trimester pertama hasilnya normal. Namun, di trimester kedua dan ketiga terjadi peningkatan tensi, hal ini kata dr. Bambang disebut dengan hipertensi gestasional.
"Jadi suatu kondisi di mana tekanan darah itu meningkat pada usia kehamilan 20 minggu. Itu yang disebut hipertensi gestasional," imbuhnya.
"Pada ibu hamil saat trimester pertama, kadang-kadang dilakukan pemeriksaan tensinya normal. Kemudian kok trimester kedua, ketiga terjadi peningkatan tensi. Lha itu dinamakan suatu hipertensi gestasional," jelas dr. Bambang.
"Jadi suatu kondisi di mana terjadi kenaikan tekanan darah pada usia kehamilan 20 minggu," tuturnya.
Lanjut, dr. Bambang menegaskan jika hal ini harus ditelaan apakah terdapar proteinuria.
Baca juga: 10 Langkah Mudah Kelola Asam Urat: Terapkan Pola Hidup Sehat
Proteinuria ialah ditemukannya protein pada urin.
Jika hasilnya positif ditemukan protein pada urin, berarti menandakan hipertensi dengan pre-eklamsia.
Lebih lanjut, hipertensi gestasional kata dr. Bambang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu, namun setelah persalinan tensi kembali normal.
"Ini pun perlu dilakukan telaah, apakah ada suatu proteinuria. Jadi proteinuria adalah dari pemeriskaan laboratorium, pada urine ditemukan adanya suatu protein," ujarnya.
"Kalau ditemukan hasilnya positif, itu menandakan suatu hipertensi dengan pre-eklamsia. Jadi itu disebut dengan suatu pre-eklamsia. Kalau hipertensi gestasional, itu terjadi peningkatan darah pada usia kehamilan 20 minggu. Tapi setelah persalinan, dia kembali normal lagi." terang dr. Bambang.
Ini disampaikan pada channel Youtube TribunHealth bersama dengan dr. Bambang Ekowiyono Sp.OG. Seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)