TRIBUNHEALTH.COM - Haid yang berkepanjangan atau abnormal (menorrhagia) dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Beberapa penyebab umum dari menstruasi yang berkepanjangan melibatkan ketidakseimbangan hormon, masalah medis, atau kondisi tertentu.
"Jadi kalau haidnya berkepanjangan usia 55 sebetulnya sudah melebihi usia menopause.
Kalau dia haidnya berkepanjangan, kemungkinan mengalami hormon yang imbalance, tidak seimbang.
Nah, saran saya kalau ini penanya ibu-ibu silahkan cek lah ke dokter kandungan itu lebih baik," pesan dr. Binsar.
Baca juga: Nasi Dingin: Pilihan Sehat dan Mendukung Pengelolaan Diabetes, Ini Alasannya
Beberapa sumber menyebutkan jika terdapat sejumlah penyebab yang mungkin menyebabkan haid berkepanjangan pada wanita:
1. Gangguan hormonal
- Disfungsi ovarium
Gangguan dalam fungsi ovarium dapat menghasilkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, yang dapat menyebabkan pertumbuhan endometrium yang berlebihan dan menstruasi yang berkepanjangan.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks wanita, termasuk estrogen dan progesteron, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Baca juga: Menakjubkan! Buah Bluberi Ungkapkan Manfaatnya dalam Mengatasi Diabetes Secara Alami di Rumah
2. Masalah uterus atau rahim

- Mioma uteri
Tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim dapat memengaruhi ukuran dan bentuk rahim, menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan.
- Polip endometrial
Pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan selama menstruasi.
Baca juga: Pilihan Sehat: 5 Minuman Terbaik yang Mendukung Kontrol Gula Darah bagi Pengidap Diabetes
3. Infeksi atau inflamasi
- Infeksi rahim atau rahim besar (Endometritis)
Infeksi pada rahim atau rahim besar dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan yang berlebihan selama menstruasi.
4. Gangguan pembekuan darah
- Gangguan pembekuan darah
Beberapa gangguan pembekuan darah, seperti penyakit von Willebrand atau defisiensi faktor pembekuan darah lainnya, dapat menyebabkan menstruasi yang berkepanjangan.
5. IUD (Alat Kontrasepsi Intrauterin)
- Efek Samping IUD
Pemakaian IUD sebagai metode kontrasepsi tertentu dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau berkepanjangan pada beberapa wanita.
Baca juga: Penemuan Terbaru: Dokter Mengungkap Gejala Diabetes yang Sering Muncul pada Malam Hari
6. Kondisi medis umum
- Gangguan tiroid
Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
- Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.
7. Stres fisik atau emosional
- Stres
Stres fisik atau emosional yang berat dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan perdarahan berlebihan.
Jika seorang wanita mengalami menstruasi yang berkepanjangan atau abnormal, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Pemeriksaan menyeluruh dapat membantu menentukan penyebabnya, dan pengelolaan dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi spesifik yang mendasarinya.
Baca juga: Riset Ungkap Fakta Menarik: Minuman Segar Ini Ternyata Cocok Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes
BACA BERITA LAIN: Dampak Menopause Sering Ganggu Kehidupan Seksual, Lakukan Ini Sebagai Upaya Pengobatan

Seorang wanita yang mengalami menopause pasti akan mengalami penurunan hasrat seksual dan hormon estrogen.
Tak hanya itu saja, vagina juga akan menjadi kering.
Namun bukan berarti menopause akan mengakhiri kehidupan seksual.
Apabila seorang wanita yang menopause merasa terganggu akibat hal ini maka bisa meningkatkan kadar hormon estrogen dengan bantuan dokter.
"Caranya diobati, ada namanya hormonal replacement therapy, kita ganti hormonnya.
Hari ada dua cara, dengan tablet dan dengan gel yang dioleskan di bagian lengan atas sampai pundak kiri kanan (bagian terbaik).
Itu ada cara tablet juga, diminum.
Tujuannya apa, hormonal replacement therapy ini memperbaiki atau meningkatkan hormon estrogen wanita tersebut," jelas dr. Binsar.
Biasanya, pada saat seorang wanita yang sudah menopause melakukan hubungan seksual, sang suami akan merasakan dampaknya.
Dampak yang dialami oleh suami mulai dari vagina yang menjadi kering dan merasa tidak nyaman.
Baca juga: Pentingnya Minum Air Kelapa bagi Penderita Diabetes: 5 Manfaat Kesehatan yang Tak Terbantahkan
"Akibatnya yang menjadi masalah buat pasangan rumah tangga di zaman modern ini waktu prianya kita obati mereka langsung ngomong jika istrinya diam, no respon.
Nah biasanya kita juga tanyakan kemudian kita perbaiki," ucap dr. Binsar.
Selain mengobati hormon estrogen wanita, perlu juga mengobati libidonya.
Menurut penjelasan dr. Binsar, saat ini ada pengobatan untuk memperbaiki hasrat atau libido seksual seorang wanita.
Hingga saat ini belum ada makanan yang bisa menggantikan pengobatan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah jika wanita merasa kering pada organ vagina dan pasa saat penetrasi penis merasa kesakitan maka bisa diatasi dengan gel untuk area vagina.
"Jadi di taruh di bibir vagina kiri kanan sehingga pada waktu penetrasi terasa enak atau nyaman bagi si wanita.
Tetapi perlu diingat juga, ada banyak kasus juga udah pasca menopause ternyata vaginanya masih basah.
Kalau saya katakan tidak terlalu langka juga iya, seriing juga tidak.
Tetapi ternyata dalam pengamatan saya itu ditentukan oleh seberapa aktif wanita tersebut seperti aktif berolahraga, aktif untuk beraktifitas," lanjut dr. Binsar.
Baca juga: Mengurangi Ketergantungan Obat dengan Konsumsi 5 Buah Segar yang Diklaim Efektif Menjaga Gula Darah
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Bugar Seksual edisi 16 Februari 2024.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.