TRIBUNHEALTH.COM - Bagi individu yang menderita diabetes, memerhatikan indeks glikemik makanan yang dikonsumsi bisa menjadi langkah penting dalam pengelolaan gula darah.
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sedangkan makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung menyebabkan kenaikan gula darah yang lebih lambat.
Dalam laman Live Strong disebutkan jika suatu makanna memiliki beberapa faktor yang memengaruhi indeks glikemiknya, yakni jenis gula, komposisi pati makanan, nutrisi lain yang dikandung, cara pengolahan, cara memasak dan tingkat kematangan (buah atau sayuran).
Baca juga: Terjawab Apa yang Harus Dihindari Pasien Diabetes agar Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Umumnya penderita diabetes menghindari nasi untuk mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah.
Seringkali penderita diabetes memilih ubi jalar sebagai pengganti nasi.
Lantas sebenarnya boleh atau tidak sih pasien diabetes makan ubi jalar?

Ubi jalar (Ipomoea batatas) adalah tanaman yang dihasilkan dari keluarga Convolvulaceae dan ditanam untuk akarnya yang dapat dimakan.
Tanaman ini terkenal dengan umbi akarnya yang memiliki rasa manis dan merupakan sumber nutrisi yang baik.
Ada berbagai jenis ubi jalar, termasuk ubi jalar oranye, ubi jalar ungu, dan ubi jalar putih.
Varietas berbeda memiliki warna, rasa, dan tekstur yang beragam.
Ubi jalar kaya akan vitamin, terutama vitamin A (terutama ubi jalar oranye yang kaya beta-karoten), vitamin C, vitamin B6, dan beberapa mineral seperti potasium dan mangan.
Diketahui bahwa ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik sebesar 63 dan menempatkannya pada kategori indeks glikemik sedang.
Sebagaimana dijelaskan diatas, metode memasak memainkan peran besar dalam indeks glikemik ubi jalar.
Baca juga: Beragam Dampak Keputihan Tak Segera Diobati, Bisa Bikin Tak Nyaman dan Infeksi Menyebar
Ini juga senada seperti yang dijelaskan dalam Open Nutrition Journal di tahun 2012.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa ubi jalar kukus memiliki indeks glikemik yang masih sama, yakni 63.
Namun apabila dipanggang, indeks glikemik ubi jalar meningkat menjadi 64.
Sementara jika dimasak di microwave maka akan meningkat menjadi 66.
Suhu panas memecah butiran pati agar lebih mudah dicerna, sehingga lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.
Ubi jalar dapat menjadi pilihan makanan yang baik untuk penderita diabetes karena memiliki beberapa keunggulan, tetapi tetap perlu diperhatikan dan dikonsumsi dengan bijak.
Ubi jalar mengandung serat diet, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.
Meskipun ubi jalar memiliki manfaat, tetap penting untuk membatasi porsi.
Baca juga: Penderita Diabetes Coba Minum Ini agar Kadar Gula Darah Turun

Mengontrol jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dalam satu waktu dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Setiap orang dengan diabetes harus secara teratur memantau kadar gula darah mereka.
Ini membantu memahami bagaimana makanan, termasuk ubi jalar, memengaruhi kadar gula darah dan memungkinkan penyesuaian pola makan jika diperlukan.
Meskipun ubi jalar dapat menjadi bagian dari pola makan sehat bagi penderita diabetes, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi.
Mereka dapat membantu merancang rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik dan memberikan panduan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan individual.
Baca juga: Pasien Diabetes Dilarang Makan Buah Ini karena Picu Lonjakan Gula Darah
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.