TRIBUNHEALTH.COM - Pengidap diabetes perlu berhati-hati saat mengonsumsi buah.
Memang benar, buah tertentu dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah karena kandungan gulanya yang tinggi, terlebih lagi jika dikonsumsi berlebihan.
Kendati demikian, bukan berarti pengidap diabetes harus menghindari buah sepenuhnya.
Pasalnya buah merupakan makanan yang sangat dibutuhkan tubuh.
Buah-buahan menawarkan banyak vitamin, mineral, dan serat esensial, dan terdapat kategori buah-buahan rendah gula yang aman untuk pengelolaan diabetes.
Jadi, penderita diabetes tetap bisa menikmati manfaat buah-buahan tanpa mengganggu kesehatannya, dengan menjaga keseimbangan antara nutrisi dan pengendalian gula.
Situs kesehatan Health Shots menghubungi Deepika Jayaswal, konsultan ahli diet dan ahli gizi di Motherhood Hospitals, Sarjapur, Bengaluru, untuk mengetahui buah rendah gula terbaik untuk penderita diabetes.
Berikut 5 buah rendah gula yang dapat bermanfaat bagi penderita diabetes:
1. Buah beri

Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry tidak hanya lezat tetapi juga sangat rendah gula.
Mereka kaya akan antioksidan, serat dan vitamin.
Mereka juga mengandung karbohidrat rendah dan indeks glikemik rendah, menjadikannya pilihan ideal bagi penderita diabetes.
Anda bisa menikmati buah beri dalam berbagai bentuk, seperti dengan menambahkannya ke dalam yogurt, oatmeal, smoothies, atau sekadar sebagai camilan.
Mereka juga dapat membantu memuaskan hasrat manis Anda tanpa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Baca juga: Konsumsi Gula, Garam, serta Lemak Berlebih Sebabkan Penyakit Jantung, Diabetes, dan Penyakit Berikut
2. Apel
Apel merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi dan terkenal dengan rasa manis alaminya.
Namun, gulanya relatif rendah dibandingkan buah-buahan lainnya.
Mereka mengandung serat larut, yang dapat memperlambat pencernaan dan penyerapan gula, sehingga membantu mengatur kadar gula darah.
Apalagi apel adalah buah dengan indeks glikemik (GI) rendah, yang artinya apel memiliki dampak minimal terhadap kadar gula darah.
Pilih apel utuh daripada jus apel atau saus apel untuk mendapatkan manfaat dari kandungan seratnya.
3. Pir

Pir adalah buah ideal lainnya untuk penderita diabetes.
Mereka mengandung serat larut, vitamin, dan mineral serta rendah gula, yang dapat membantu kontrol gula darah lebih baik.
Mereka juga memiliki indeks glikemik yang rendah dan rasanya mengenyangkan, sehingga dapat mengendalikan keinginan Anda akan gula.
Kandungan serat pada buah pir memperlambat penyerapan gula, meningkatkan rasa kenyang, dan membantu mengatur kadar gula darah.
Pir dapat dinikmati segar, sebagai bagian dari salad buah, atau ditambahkan ke makanan penutup.
Baca juga: 4 Manfaat Buah Pir Kaya Nutrisi, Mengatur Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
4. Delima
Delima mengandung indeks glikemik (GI) dan beban glikemik (GL) yang rendah, yang berguna bagi individu dengan kadar glukosa tinggi.
Selain rendah gula, ini kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang semuanya membantu mengurangi resistensi insulin.
Anda bisa menikmati jus buah delima secukupnya tanpa tambahan gula, atau bisa juga dengan mengonsumsi biji buah delima .
5. Jeruk

Jeruk, bila dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai buah utuh, dapat menjadi bagian dari pola makan ramah diabetes.
Mereka adalah sumber vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik.
Meskipun kandungan gulanya rendah, penting untuk memperhatikan ukuran porsinya karena kandungan gula alaminya.
Anda bisa menikmati jeruk sebagai camilan atau menambahkannya ke salad dan mangkuk buah.
Rasanya yang tajam dan menyegarkan menjadikannya pilihan populer di kalangan penderita diabetes.
Baca juga: Jeruk Bali hingga Kiwi Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Pengidap Hipertensi Perlu Tahu
Jumlah buah untuk penderita diabetes
Kontrol porsi adalah kuncinya, bahkan ketika mengonsumsi buah-buahan dengan kadar gula lebih rendah.
Biar bagaimana pun makan buah rendah gula secara berlebihan juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Yang tak kalah penting, selalu konsultasi dengan ahli diet untuk membuat rencana makan yang paling cocok dengan kondisi Anda.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)